Dedi Mulyadi Minta Mahasiswa Tak Korupsi Pada Orangtuanya

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengajak mahasiswa agar tidak korupsi terhadap orang tuanya
- Dedi juga menyoroti banyaknya jurusan di perguruan tinggi yang tidak sinkron dengan kebutuhan industri
- Rektor Unpas Azhar Affandi mengatakan pihaknya akan merancang kurikulum dan program studi yang lebih spesifik
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengajak mahasiswa agar tidak korupsi terhadap orangtuanya. Hal itu ia ungkapkan saat hadir dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unpas Tahun 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Selasa (16/9/2025).
Pada kesempatan itu, Dedi menyebut jika mahasiswa yang hadir menyampaikan berbagai gagasan kritis dan mendorong evaluasi baik eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Selain itu ada juga beberapa pemikiran dari para mahasiswa agar kebutuhan pokok masyarakat harus tetap terjamin.
"Terutama evaluasi tentang bagaimana negara efisiensi dalam melakukan pengelolaan keuangan dan berorientasi pada kemakmuran rakyat, sehingga kebutuhan pokok dasar masyarakat harus terpenuhi. Itu yang pertama," ujar Dedi.
1. Mahasiswa jangan hanya minta pejabat tidak korupsi tapi uang mereka mengorupsi uang SPP

Meski begitu, Dedi menjelaskan, di balik itu civil society harus terbentuk dalam bentuk karakter manusia yang kuat. Sehingga, beberapa hal yang penting seperti upaya koruptif tidak turut dilakukan para mahasiswa baru ini.
"Saya juga mengajak mahasiswa kalau negara aparat tidak boleh koruptif, mahasiswa juga enggak boleh koruptif sama orangtuanya, enggak boleh tilep uang semesteran, enggak boleh boros, karena itu prasyarat untuk membangun civil society yang kuat," katanya.
"Yaitu pemimpinnya kuat, rakyatnya juga harus kuat. Pemimpinnya jujur, rakyatnya juga jujur, generasinya juga jujur," katanya.
2. Kampus juga harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan industri

Selain itu, Dedi juga menyoroti banyaknya jurusan di perguruan tinggi yang tidak sinkron dengan kebutuhan industri. Sementara, saat ini kebutuhan sudah banyak mengalami pergeseran, artinya kampus harus bisa menjawab kebutuhan industri terkini.
"Misalnya yang ngambil jurusan PGSD, saya mengingatkan jika jumlah guru ini sekarang sudah kebanyakan. Bisa enggak jurusan-jurusan itu nanti yang adaptif dengan perubahan," ucapnya.
"Nah, itu yang harus segera dibenahi ke depan sehingga tenaga-tenaga Indonesia itu mampu menjawab tantangan pasar," kata Dedi.
3. Unpas bakal siapkan jurusan pendidikan lebih spesifik

Sementara itu Rektor Unpas Azhar Affandi mengatakan, manajemennya diharuskan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dengan mencetak lulusan yang dapat mengisi peran strategis.
Untuk itu ke depan, Unpas akan merancang kurikulum dan program studi yang lebih spesifik.
"Jadi jika kami hanya menghasilkan tenaga-tenaga lulusan yang sifatnya menganggur terlalu banyak ya di dalam suatu program studi. Jadi kami lakukan ke depan strategisnya bisa program studi itu lebih spesifik, lebih khusus gitu ya," kata Azhar.