Cara Aman Tangani Demam Anak Saat Cuaca Tak Menentu

- Perubahan cuaca yang tidak stabil mempengaruhi kesehatan anak
- Pertolongan pertama di rumah meliputi kompres hangat dan asupan cairan
- Kewaspadaan orang tua penting dalam memantau kondisi anak saat demam
Bandung, IDN Times - Perubahan cuaca yang tidak stabil membuat banyak orang tua lebih siaga terhadap kesehatan anak. Pergantian suhu yang cepat—dari panas terik ke hujan—sering membuat tubuh anak harus beradaptasi secara mendadak.
Dalam situasi seperti ini, daya tahan tubuh anak mudah turun. Kondisi tersebut membuka peluang munculnya batuk, pilek, hingga demam. Tak sedikit orang tua akhirnya mencari langkah pertolongan pertama yang aman dilakukan di rumah.
Mengenali penyebab demam serta cara penanganannya menjadi hal penting, terutama saat memasuki musim pancaroba. Perubahan cuaca ekstrem dan kelembapan tinggi membuat virus lebih mudah berkembang, sehingga meningkatkan potensi infeksi.
Untuk itu, orang tua perlu memahami cara-cara praktis dalam merawat anak ketika demam, tanpa harus langsung panik dan tetap memantau kondisi secara berkala.
1. Penyebab demam akibat perubahan cuaca

Fluktuasi cuaca yang berubah drastis membuat tubuh anak bekerja ekstra keras dalam menyesuaikan suhu. Sistem imun yang belum matang membuat anak lebih rentan terhadap paparan virus.
Kelembapan tinggi, perubahan suhu mendadak, serta risiko kedinginan setelah kehujanan menjadi beberapa pemicu umum. Virus lebih cepat berkembang pada kondisi lembap dan bisa memicu munculnya demam pada anak.
Pada momen seperti ini, penting bagi orang tua untuk memahami sumber masalahnya. Seperti yang dijelaskan Andreas C. Sugihartono, GM Marketing PT Gratia Husada Farma, “Dalam periode cuaca tidak menentu seperti sekarang, kecenderungan demam pada anak memang meningkat.”
2. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah

Saat suhu tubuh anak mulai naik, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan untuk membantu proses pemulihan. Kompres hangat di area dahi dan ketiak dapat membantu menurunkan demam secara bertahap.
Di samping itu, memperbanyak asupan cairan sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Memberikan pakaian tipis, memastikan anak cukup istirahat, hingga memberikan obat penurun panas yang sesuai dosis dapat menjadi langkah awal yang aman.
Orang tua juga dianjurkan untuk menyiapkan obat-obatan dasar di rumah selama musim pancaroba. Mengenai pentingnya ketersediaan obat yang tepat, Andreas menegaskan, “Ketersediaan obat yang sesuai sangat penting bagi orang tua. Mutu selalu menjadi perhatian utama kami agar masyarakat dapat menggunakan obat dengan aman.”
3. Kapan harus membawa anak ke tenaga kesehatan?

Meski sebagian besar demam dapat ditangani di rumah, orang tua tetap harus memperhatikan tanda-tanda bahaya. Jika demam tidak mereda dalam 48–72 jam, atau muncul gejala seperti muntah hebat, kejang, sesak, atau anak tampak sangat lemas, maka konsultasi medis menjadi langkah wajib.
Penggunaan obat penurun demam tetap harus mengikuti aturan pakai serta dipantau secara berkala. Pemantauan ini penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius serta memastikan anak mendapatkan penanganan yang tepat.
Andreas kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan orang tua, “Program-program kesehatan seperti ini memastikan masyarakat dapat terbantu, termasuk dalam menangani demam pada anak selama cuaca tidak menentu.”
Sebagai penutup, memahami penyebab demam dan langkah penanganannya menjadi kunci utama agar orang tua dapat bertindak cepat dan tepat.
Dengan perawatan awal yang benar serta memantau kondisi anak secara rutin, risiko komplikasi akibat demam dapat diminimalkan, terutama di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.

















