Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

778 Jiwa Masih Mengungsi Akibat Banjir di Kabupaten Bandung

Dok.IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Banjir di sekitar Kabupaten Bandung masih belum usai. Intensitas hujan di sejumlah daerah yang dilalui aliran Sungai Citarum membuat kawasan yang berada di Kabupaten Bandung masih terendam banjir. Meski demikian jumlah terdampak banjir perlahan berkurang.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan, hingga Selasa (12/3), jumlah masyarakat yang tinggal di pengungsian mencapai 778 jiwa atau sekitar 252 kepala keluarga (KK), yang terbagi dalam 117 Lansia, 96 Balita, 13 ibu hamil (bumil), 17 Ibu Menyusui, 5 Disabilitas, 8 Anak, 4 SMA, 9 SMP, 18 SD.

1. Banjir rendam tiga kecamatan

Banjir rendam rumah di Pacitan. Dok. IDN Times/Istimewa

Wahyu menuturkan, banjir memang masih terjadi akibat tingginya curah hujan disertai angin kencang yang membuat air Sungai Citarum meluap dan menerjang Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.

Untuk Kecamatan Dayeuhkolot, air yang awalnya tinggi mulai surut. Jumlah masyarakat yang terdampak hingga sekarang sekitar 3.005 KK dengan 11.747 jiwa. Terdapat sekitar 184 orang yang masih mengungsi.

Air banjir pun mulai surut di Kecamatan Bojongsoang. Akibat banjir yang cukup tinggi pekan kemarin, terdapat sekitar 2.370 KK dengan total 7.110 jiwa yang terdampak. "Tapi tidak ada yang mengungsi dari kecamatan ini," ujar Wahyu melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (12/3).

Sementara itu, Kecamatan Baleendah menjadi daerah paling luas tergenang banjir dengan korban terdampak mencapai 5.271 KK dengan total 15.813 jiwa. Terdapat 594 yang mengungsi yakni 75 Balita, 98 Lansia, 6 Bumil, 12 Busui, 1 Disabilitas.

2. Pengungsi mulai kembali ke rumah

Ilustrasi dapur umum.(IDN Times/Galih Persiana)

Wahyu menuturkan, dengan kondisi banjir yang semakin surut maka sebagian pengungsi berangsur-angsur meninggalkan shelter dan kembali ke rumah masing-masing. Untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang terdampak, petugas mulai membersihkan genangan air dan lumpur yang terbawa dari sungai ke jalan.

"Sekarang jalan raya Andir-Katapang genangannya hanya sekitar 10 sentimeter (cm), dan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Tapi kami imbau pengendara tetap berhati-hati," ujarnya.

3. Status tanggap darurat banjir masih berlangsung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan kejadian banjir di daerah ini dengan status tanggap darurat. Penyebabnya, banjir yang terjadi pekan kemarin sangat parah dan menerjang banyak kecamatan dengan korban terdampak sangat banyak. Tanggap darurat banjir ini telah ditetapkan sejak pekan kemarin hingga, Jumat (15/3).

Bupati Kabupaten Bandung Dadang M Naser mengatakan, pihaknya akan berkoodinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyiapkan dapur umum di wilayah Baleendah dan Dayehkolot. Selain itu ada juga mobil yang disiapkan untuk mengantarkan makanan kepada warga yang tidak mengungsi dan bertahan di rumah mereka masing-masing.

"Ternyata ada yang tidak mengungsi (warga korban banjir) dan ada kesulitan air bersih dan masak," kata Dadang.

Terkait dengan wacana membuat kolam retensi di Andir, Baleendah, dirinya menambahkan, pihaknya mendukung rencana tersebut. Ia pun meminta agar danau retensi Cienteung yang belum selesai dibangun agar dituntaskan.

Menyangkut keinginan relokasi para korban banjir, ia mengungkapkan apakah wacana tersebut bisa terealisasi. "Relokasi seperti di Cienteung ingin dibeli, memungkinkan gak. Itu yang harus dirasionalisasi," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us