Menyusuri Jalan Salib di Gua Maria Sawer Fatima Rahmat

Berada di ketinggian lereng Gunung Ciremai

Kuningan IDN Times - Suasana rimbun pepohonan menyelimuti lingkungan kompleks Gua Maria Fatimah Sawer Rahmat. Tempat wisata ziarah ini berada di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tepatnya di sebelah Timur lereng kaki Gunung Ciremai dengan ketinggian 700 Meter DPL.

1. Menapaki ratusan anak tangga menuju puncak bukit

Menyusuri Jalan Salib di Gua Maria Sawer Fatima RahmatIDN Times/Wildan Ibnu

Perjalanan menuju lokasi utama, cukup menguras keringat. Peziarah umat kristiani harus menapaki sedikitnya 464 anak tangga terlebih dahulu. Kurang lebih satu jam berjalan kaki, pengunjung akan menjumpai gua sederhana di puncak Bukit Totombok.

Tepat di depan gua terdapat patung Bunda Maria berwarna putih. Di bawahnya, terdapat barisan lilin-lilin tersusun rapih. Lilin dinyalakan sebagai simbolisasi ungkapan doa dan rasa syukur.

Di samping Gua Maria, terdapat saluran air bersumber dari mata air Curug Sawer. Air ini bisa langsung diminum, untuk melepas dahaga pengunjung usai menaiki ratusan anak tangga.

2. Tempat ziarah tenang dan menantang

Menyusuri Jalan Salib di Gua Maria Sawer Fatima RahmatIDN Times/Wildan Ibnu

Seperti dialami peziarah asal Purwokerto, Yohan Saharkat. Dia sudah kelima kali mengunjungi Gua Maria Fatima Sawer Rahmat. Kali ini, dia bersama anak perempuannya datang ke tempat ini. Rencananya, mereka akan kembali berkunjung bersama istrinya.

Bagi Yohan, berziarah ke Gua Maria Fatima Sawer Rahmat punya pengalaman spiritual tersendiri. Kala itu, dia masih membujang. Dia disarankan oleh Uskup, orang yang ia percayai untuk mendalami agama Katolik. Atas saran itu, Yohan mulai giat berziarah di sejumlah petilasan Gua Maria.

"Waktu itu disarankan untuk cepat menikah dan berziarah. Saya sempatkan berziarah ke sini (Gua Maria Fatima Sawer Rahmat). Jalannya menantang, suasananya tenang, saya jatuh hati di tempat ini," ujarnya saat kepada IDN Times, Rabu (24/12).

3. Jalan Salib: menghayati perjalanan Yesus

Menyusuri Jalan Salib di Gua Maria Sawer Fatima RahmatIDN Times/Wildan Ibnu

Dalam tradisi Katolik, Gua Maria merupakan tempat yang dipusatkan untuk berziarah dan devosi kepada Maria --ibu dari Yesus menurut kepercayaan umat kristiani. Layaknya ziarah Gua Maria lain, Gua Maria Fatima Sawer Rahmat pun memiliki jalan salib dengan 14 perhentian.

Jalan Salib yang ditempuh menuju Gua Maria menanjak dan berliku. Jalan ini mengingatkan perjalanan penderitaan Yesus Kristus memanggul kayu salib menuju bukit Golgota, Yerusalem. Di setiap perhentian memiliki riwayat kisah sendiri.

Perhentian pertama mengisahkan ketika Yesus pertama kali dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati oleh raja. Perhentian kedua menceritakan ketika Yesus memanggil Salib. Perhentian ketiga yaitu ketika Yesus terjatuh saat kelelahan memanggul kayu salib.

Di antara keempatbelas jalan perhentian, yang paling menyita perhatian adalah perhentian ke-12 di puncak bukit Totombok, karena terdapat patung Yesus. Perhentian ini mengisahkan Yesus wafat di kayu salib.

"Setelah lelah menaiki tangga, berdoa di sini lebih terasa," ujar Yohan.

4. Dibangun pada 1988, tujuan utama peziarah umat Katolik

Menyusuri Jalan Salib di Gua Maria Sawer Fatima RahmatIDN Times/Wildan Ibnu

Gua Maria Fatima Sawer Rahmat ini mulai dibangun pada 1988. Dari catatan prasasti yang terpasang di samping gua, Gua Maria ini diresmikan oleh Kardinal Tomko pada tanggal 21 Juli 1990. Tempat ini menjadi tujuan para ziarah umat Katolik dari berbagai daerah. Utamanya dari Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka.

Mereka berbondong-bondong mendatangi Gua Maria ini di waktu-waktu tertentu, seperti Natal hari Paskah dan di akhir pekan. Selain menyuguhkan panorama bentangan alam pegunungan, tempat wisata ziarah ini menawarkan kesan damai oleh para pengunjung.

 

5. Terdapat gereja kecil di sisi Gua Maria

Menyusuri Jalan Salib di Gua Maria Sawer Fatima RahmatIDN Times/Wildan Ibnu

Tak jauh dari Gua Maria, di sebelah kanan terdapat gereja kecil untuk melangsungkan peribadatan. Termasuk ibadah Misa Natal. Dari informasi pengunjung, gereja ini adalah stasi Maria Putri Murni Sejati, Paroki Kristus Raja Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

Para pengunjung tampak tidak melewatkan mengambil foto bersama di kawasan Gua Maria Fatima Sawer Rahmat. Mereka antusias dan tak sedikit pula khusyuk beribadah di depan Patung Bunda Maria dan di gereja.

"Setelah berdoa di sini, rasanya enak sekali. Saya pun tak lupa beli pernak-pernik salib di sini," kata Yohon.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya