Setelah Empat Meninggal Dunia, Kini Delapan Petugas Pemilu Jatuh Sakit

Jalani penghitungan suara hingga larut malam

Sukabumi, IDN Times - Pelaksanaan tahapan Pemilu 2019 pasca pemungutan suara 17 April, kembali dirundung duka. Delapan penyelenggara pemilu dari kalangan anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) hingga Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) di Kota Sukabumi jatuh sakit, satu diantaranya terpaksa harus menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit setempat.

Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami mengatakan, sebanyak delapan petugas penyelenggara Pemilu 2019 dilaporkan jatuh sakit. Mereka mengalami kelelahan setelah menjalani rangkaian pemilu, mulai dari pemungutan suara hingga penghitungan suara.

1. Enam Anggota KPPS dan Dua Anggota PPK

Setelah Empat Meninggal Dunia, Kini Delapan Petugas Pemilu Jatuh SakitIDN Times/Toni Kamajaya

Berdasarkan data dihimpun, delapan orang petugas pemilu yang jatuh sakit itu terdiri dari enam anggota KPPS dan dua lainnya adalah anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). "Salah satu dari kedua orang anggota PPK yang jatuh sakit itu, terpaksa harus menjalani rawat inap di RS Rido Galih," ungkap Sri Utami kepada media.

2. Tingginya tingkat partisipasi pemilih menyebabkan petugas harus bekerja keras

Setelah Empat Meninggal Dunia, Kini Delapan Petugas Pemilu Jatuh SakitIDN Times/Toni Kamajaya

Dari hasil pantauan KPU di sejumlah TPS saat pelaksanaan pemungutan suara, beberapa hari silam, menunjukan tingkat partisipasi pemilih berada di kisaran angka 80-90 persen. Tingginya antusias warga dalam menggunakan hak pilihnya tersebut diduga telah memicu para petugas penyelenggara harus bekerja ekstra, terutama dalam proses penghitungan suara.

Baca Juga: Golkar Jabar Desak Pemerintah Agar Segera Evaluasi Pemilu Serentak

3. Sebagian besar petugas KPPS berusia lanjut

Setelah Empat Meninggal Dunia, Kini Delapan Petugas Pemilu Jatuh SakitIDN Times/Toni Kamajaya

Koordinator Sukabumi Civil Society Forum (SCSF), A Fikri mengemukakan banyaknya petugas pemilu mengelami jatuh sakit akibat kelelahan saat menjalankan tugasnya, disebabkan juga oleh faktor usia. Menurutnya, tidak sedikit petugas di tingkat KPPS terutama di wilayah Kota Sukabumi, telah berusia diatas 60 tahun.

"Ada beberapa penyebab, mengapa pemilu kali ini benar-benar melelahkan. Antara lain sistem pemilu yang tidak sederhana lantaran pileg dan pilpres digelar secara bersamaan, selain itu juga dipengaruhi kesiapan fisik para penyelenggara pemilu. Pasalnya tidak sedikit petugas KPPS berusia tua," katanya.

Baca Juga: Diduga Kelelahan, Petugas KPPS Meninggal Dunia di Sukabumi Bertambah

4. Tercatat sebelumnya empat petugas KPPS meninggal dunia

Setelah Empat Meninggal Dunia, Kini Delapan Petugas Pemilu Jatuh SakitIDN Times/Toni Kamajaya

Sebelumnya seorang petugas KPPS yang diketahui bernama Tatang Sopandi (43) warga Jalan Dwikora, Kelurahan Warudoyong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, meninggal dunia. Tatang meninggal dunia pada 5 April 2019 atau dua pekan sebelum digelarnya pemungutan suara. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ia mengalami demam setelah beberapa hari menjalankan tugas penyortiran surat suara di gudang logistik KPU Kota Sukabumi.

Sementara di Kabupaten Sukabumi, tiga anggota KPPS juga dikabarkan meninggal dunia. Mereka antara Suman Suparman, petugas keamanan TPS di Kampung Selaawi, RT 16, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi; Idris Sardi, petugas KPPS di TPS Kampung Cipamutih, RT 01/07, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, dan seorang wanita hamil yang bertugas sebagai anggota KPPS di Desa Sukajaya, Kecamatan Panbuaran meninggal dunia karena mengalami kontraksi diduga akibat kelelahan setelah menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu.

Baca Juga: Ketua KPPS di Cianjur Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya