Bandung, IDN Times - Aksi ribuan mahasiswa Bandung dan massa dari kelompok lainnya semakin menjadi-jadi, Selasa (24/9). Sekitar pukul 13.23 WIB, para pengunjuk rasa dari kelompok mahasiswa mengunci pagar Gedung DPRD Jawa Barat dengan rantai besi.

Peristiwa mahasiswa merantai Gedung DPRD itu tak lebih dari sebuah aksi teatrikal yang dilakukan karena menilai legislatif tidak berada di pihak rakyat. Selain karena menilai RUU KPK dianggap melemahkan upaya penindakan korupsi di Indonesia, ribuan mahasiswa itu pun mengkritisi RUU dan isu-isu lainnya.

Setelah merantai pagar DPRD Jabar, ribuan mahasiswa itu kemudian kompak berteriak ke arah Gedung DPRD. "Enggak bisa pulang, enggak bisa pulang," kata mahasiswa, seperti telah mengunci anggota DPRD Jabar di dalam gedung.

Aksi mahasiswa Bandung hari ini bertambah banyak daripada aksi perdana mereka kemarin. Dalam aksi tersebut sekitar dua ribu mahasiswa menutup Jalan Diponegoro, Kota Bandung, dan berunjuk rasa.

Aksi sebenarnya dimulai sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, semakin bertambahnya waktu, semakin bertambah pula jumlah mahasiswa yang mendatangi Gedung DPRD Jabar.

Menurut pantauan IDN Times, sebagian besar dari mereka merupakan mahasiswa di berbagai kampus di Kota Bandung, di antaranya Universitas Pasundan, Institut Teknologi Nasional, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, dan Universitas Islam Bandung. Di sisi lain, ada pula sekelompok pemuda dengan pakaian hitam-hitam (tanpa mengenakan jas almamater), ikut dalam barisan mahasiswa.

Mereka tak hanya membawa spanduk-spanduk dengan nada kritik terhadap pemerintah dan DPRD, melainkan juga menyanyikan sejumlah lagu, di antaranya Halo-halo Bandung.

Baca Juga: Aksi Mahasiswa Bandung Membesar, Isu Papua dan Karhutla Jadi Perhatian

Baca Juga: [BREAKING] Demo di Bandung Berlanjut, Ratusan Massa Datangi DPRD Jabar