Kapolri Tito Karnavian Doakan Ridwan Kamil Jadi Presiden Indonesia

Doa itu diucapkan Tito saat berada di Polda Jabar

Bandung, IDN Times – Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengunjungi Markas Polisi Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) untuk meresmikan Masjid Al Amman yang berada di dalam kompleks markas. Di sana, ia bertemu sejumlah pejabat polisi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
 
Sebelum meresmikan masjid, para pejabat lebih dulu berkumpul untuk mendengarkan sambutan Kepala Polda Jabar, Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto, Ridwan Kamil, dan Tito.
 
Tito sendiri punya porsi pidato lebih lama ketimbang pejabat lainnya. Kurang lebih, ia berbicara di atas panggung selama 41 menit. Selama itu, dia mengusulkan beberapa pendapat bagi Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, sambil sesekali becanda.

1. Tito jelaskan investasi nikel di Kabupaten Morowali

Kapolri Tito Karnavian Doakan Ridwan Kamil Jadi Presiden IndonesiaIDN Times/Galih Persiana

Dalah salah satu potongan pidatonya, Tito bercerita pengalamannya mengunjungi Kabupaten Morowali, Sulawesi Selatan, Rabu (14/1). Salah satu tujuannya terbang ke sana ialah untuk mengecek adanya laporan terkait pelanggaran tenaga kerja asing di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
 
Bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Tito menemukan beberapa fakta yang bersebrangan dengan laporan. “Katanya, di sana ada banyak tenaga kerja asing dan tentara-tentara Tiongkok di sana. Maka itu saya dan Panglima datang untuk on the spot cek langsung,” ujar Tito, dalam pidatonya pada Jumat (15/2).
 
Industri yang ia kunjungi merupakan pengelola nikel terbesar kedua di dunia. Investasinya, kata Tito, memang berasal dari China karena memiliki teknologi pengolahan nikel dan uang, tentunya.

“Tapi, ternyata hoax semua. Kami melihat tiga ribu karyawannya hanya 10 persen yang berasal dari China. Itu pun para tenaga ahli,” katanya.

2. Kapolri memuji industri nikel di Morowali

Kapolri Tito Karnavian Doakan Ridwan Kamil Jadi Presiden IndonesiaIDN Times/Galih Persiana

Tak hanya itu kebohongan yang ia temukan. Tito pun mengaku mengecek beberapa hal lainnya seperti fasilitas makan dan berdialog dengan karyawan di sana.
 
“Ruang makannya sangat bagus, mereka makan tiga kali sehari. Pegawainya bukan hanya dari lokal Morowali saja, tetapi juga banyak dar Sunda, dari Sumatera kampung saya,” tuturnya.
 
Tak hanya itu, kabar yang ia terima soal larangan menggunakan hijab di sana pun ternyata tidak benar. “Saya tanya (Pada para karyawan) apa betul enggak boleh berjilbab di sini? Mereka jawab: ‘Wah enggak ada pak, itu di berita media sosial saja’. Ada fotonya saya dan panglima dengan para karyawan wanita berjilbab di sana,” ujarnya.

3. Pertumbuhan ekonomi yang diacungi jempol

Kapolri Tito Karnavian Doakan Ridwan Kamil Jadi Presiden IndonesiaIDN Times/Galih Persiana

Tito pun mengacungkan jempolnya saat mengobrol tentang pertumbunhan ekonomi provinsi dan kabupaten bersama para pejabat pemerintah di sana. Menurutnya, dengan adanya kawasan industri, beberapa kabupaten di Sulteng punya pertumbuhan ekonomi di rata-rata 19 persen.
 
“Yang lebih hebat lagi, Kabupaten Morowali pertumbuhan ekonominya 38 persen, setelah adanya investasi hampir Rp100 triliun. Dua tahun lagi investasinya Rp123 triliun,” kata Tito.
 
Tito berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, karena sebelumnya ia menjelaskan soal salah satu syarat yang bisa bikin Indonesia menjadi salah satu negara adidaya pada 2045. Salah satu syaratnya ialah memiliki pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen, seperti saat ini.
 
“Jadi kita jangan hanya mimpi soal 5 persen. Dan saya berbicara di sini, di depan media, enggak mungkin bohong,” ujar dia.

4. Tito doakan Emil jadi presiden

Kapolri Tito Karnavian Doakan Ridwan Kamil Jadi Presiden IndonesiaIDN Times/Galih Persiana

Setelah mengisahkan perjalanannya ke Morowali, ia berpendapat jika cita-cita Indonesia menjadi negara adidaya di sektor ekonomi tahun 2045 bisa terlaksana. Selain pertumbuhan ekonomi, syarat lain harapan itu tercapai ialah memiliki sumber daya manusia yang produktif dan kompetitif.
 
“Kalau tidak kompetitif dan produktif, nanti malah jadi beban,” katanya.
 
Tito pun meminta para pemimpin daerah di Indonesia benar-benar memikirkan harapan tersebut. “Ini harus dipikirkan, termasuk oleh Kang Emil. Insyaallah (Emil) jadi memimpin kita nanti, kan?,” tutur Tito, disambut dengan teriakan “aamiin” pendengar pidato yang kemudian bertepuk tangan.
 
“Kita doakan (Emil jadi presiden). Ini hari Jumat, hari yang baik,” ujar dia.

5. Emil pun bicara soal pertumbuhan ekonomi

Kapolri Tito Karnavian Doakan Ridwan Kamil Jadi Presiden IndonesiaIDN Times/Galih Persiana

Tahun 2045, tepat saat usia kemerdekaan menginjak seabad, Indonesia akan menjadi salah satu negara berkekuatan super di dunia. Setidaknya, hal tersebut yang diyakini Emil.
 
“Itu kajian ilmiah yang menyemangati kita akan menjadi bangsa terhormat di mata dunia. Tahun 2045 itu sebentar, kurang dari 26 tahun lagi; saat kita yang hadir di sini sudah menjadi lansia,” kata Emil, dalam pidatonya sebelum Tito berpidato.
 
Jika semuanya berjalan sesuai prediksi, Emil yakin Indonesia akan menjadi negara adidaya ketiga di dunia. “Minimal 5 persen seperti hari ini. Sekitar 600 ribu orang Jawa Barat umroh. Indikatornya umroh saja biar gampang,” kata Emil.
 
Rata-rata seseorang mesti mengocek anggaran minimal Rp25 juta untuk  berangkat umroh. Dengan begitu, Emil berlogika bahwa 600 ribu penduduk Jabar berada di tingkat ekonomi mampu.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya