Betapa Pentingnya Perempuan Berani Berekspresi di Ruang Publik

Perempuan pegang peranan penting di tahun politik

Bandung, IDN Times - Perempuan, sedari dulu dihadapkan dengan berbagai tantangan dan beban multiperan. Kesadaran akan pentingnya kesetaraan dan keadilan terutama bagi perempuan dalam berbagai ranah kehidupan, baik di kehidupan pribadi, keluarga, sosial budaya dan negara, bahkan dunia, masih perlu diperjuangkan.

Pesan itu mengemuka dalam Focus Group Discussion bertema "Embrace Eguity" atau "Merangkul Keadilan" yang diinisiasi Rumpun Indonesia. Acara digelar di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (17/3/2023).

Kegiatan itu dihadiri 30 pemimpin perempuan yang terlibat dalam kegiatan berbasis seni budaya di Hari Perempuan Internasional, Bandung Ketuktiluan, dan Merak Sadunya, pada periode 2014-2022.

1. Kenyamanan pribadi perempuan harus dibangun sejak dini

Betapa Pentingnya Perempuan Berani Berekspresi di Ruang PublikBetapa Pentingnya Perempuan Bisa Berekspesi di Ruang Publik (IDN Times/istimewa)

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Jabar Febiyani mengatakan, Pemprov Jabar mengapresiasi dan mendukung giat Rumpun Indonesia yang terus berkomitmen dalam menguatkan eksistensi perempuan dalam berbagai bidang, termasuk keamanan perempuan dalam berekspresi di ruang publik.

"Namun tentu saja tidak cukup hanya keamanan melainkan juga bagaimana para pemangku kepentingan ini bersama secara kolaboratif mewujudkan pula kenyamanan bagi perempuan dalam berekspresi," kata Febiyani, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (18/3/2023).

Ia menyadari kenyamanan ini cukup kompleks karena tidak hanya bersifat eksternal melainkan juga internal dari diri individu.

Feby menjelaskan, kenyamanan dan kemananan berekspresi bagi perempuan harus dibangun sejak dini mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

"Hal ini tentu merupakan tanggung jawab kita semua karena outcome dari ini semua akan berkorelasi dengan beberapa capaian indikator Indeks Pembangunan Kebudayaaan," katanya.

2. Ruang bagi perempuan untuk berefleksi

Betapa Pentingnya Perempuan Berani Berekspresi di Ruang PublikBetapa Pentingnya Perempuan Bisa Berekspesi di Ruang Publik (IDN Times/istimewa)

Ia menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk berefleksi atas ekspresi perempuan di ruang publik, dengan harapan dapat mendukung terciptanya ruang ekspresi yang aman bagi perempuan.

Dalam kegiatan ini, kata Feby, para peserta mendapatkan wawasan terbaru mengenai perlindungan ekspresi perempuan di ruang publik.

"Terfasilitasi untuk mengevaluasi ruang ekspresi yang telah ada dan memberikan masukan untuk perbaikan terciptanya ruang ekspresi yang aman bagi perempuan," tuturnya.

3. Suara perempuan jelang tahun politik

Betapa Pentingnya Perempuan Berani Berekspresi di Ruang PublikIlustrasi Pilkada. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua Pengurus Rumpun Indonesia Permata Andhika Rahardja menuturkan, kontribusi perempuan sangat mencolok di tahun politik. Ia pun menekankan pentingnya pengetahuan tentang politik bagi perempuan.

Sebab, suara perempuan akan menentukan tercapainya hak mereka dalam melahirkan nilai-nilai keadilan.

"Kalau ngomong tahun politik itu yang harus dikejar. Cara mendapat haknya seperti apa, karena kalau melihat dari kebijakan masih ada yang belum adil kalau dilihat secara inklusif," ucapnya.

Suara perempuan, lanjut dia, cenderung hanya diburu dan dibutuhkan hanya di tahun politik. Setelah kontestasi usai, suara serta aspirasi perempuan kerap kali menguap begitu saja.

"Tahun politik itu berat karena dari catatan sebelumnya yang banyak dikejar adalah suara perempuan atau tanda petik ibu-ibu. Bagaimana caranya ibu-ibu memilih satu kandidat agar keluarganya juga ikut," ujarnya.

4. Perempuan harus selektif pilih calon pemimpin daerah

Betapa Pentingnya Perempuan Berani Berekspresi di Ruang PublikIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Karena itu, Andhika pun mengingatkan para perempuan agar lebih selektif dalam memilih calon pemimpin daerah ataupun perwakilan rakyat. Ia menekankan, kaum perempuan jangan terjebak hanya dari visual kandidat.

"Harapannya, ini salah satu yang kita pikirkan bagaimana perempuan bisa berpikir dengan cerdas agar kita bisa tahu, mengejar siapa yang bisa memenuhi hak kita."

"Karena fenomena selama ini yang dipilih hanya melihat dari visual saja, ini ganteng lah dan lainnya. Lagi-lagi sisi visual kandidat masih jadi beban bagi kami," tutur Andhika.

Baca Juga: Aktivis Perempuan Lampung Dukung Unila jadi Kampus Ramah Perempuan

Baca Juga: Megawati Sebut Pahlawan Perempuan di HUT PDIP, Kode Capres Perempuan?

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya