Bandung, IDN Times - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil unggul di tempat pemungutan suara (TPS) yang digunakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, yakni di TPS 32 Cigadung Selatan, Kota Bandung.

Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 32, Yocky, mengatakan dari hasil pemungutan suara yang telah dihitung Jokowi-Amin mampu meraih 125 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 02 meraih 96 suara. Untuk surat suara yang tidak sah ada tiga.

Meski demikian perolehan ini belum menjadi patokan dukungan mayoritas untuk Jokowi-Amin di sekitar rumah tinggal Ridwan Kamil. Sebab di dekat TPS 32 masih ada tiga TPS lain yang sebenarnya bersebalahan pada saat pemungutan suara.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengikuti tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2019, Rabu(17/4). Dia bersama sang istri, Atalia Praratya Kamil, dan anak pertamanya, Emmiril Khan Mumtadz, memilih di tempat pemungutan suara (TPS) 32, Cigadung Selatan, Kota Bandung.

Emil keluar dari rumahnya yang kerap disebut rumah botol sekitar pukul 09.00 WIB. Dia tampak mengenakan kemeja putih berbalut jas berwarna cream dan celana hitam. Sebagai hiasan di kepala Ridwan Kamil memakai ikat berwarna biru.

Sementara itu, sang istri juga mengenakan atasan putih dengan selendang dan kerudung berwarna biru. Keserasian pasangan ini dilengkapi dengan Emmiril yang juga mengenakan kemeja putih.

Tiba di TPS, Emil, sapaan Ridwan Kamil langsung disambut meriah oleh warga yang akan ikut memilih. Di lapang samping rumah botol ini terdapat empat TPS, yakni TPS 31, 32, 33, dan 34 sehingga warga sangat membludak. Sebelum masuk ke TPS 32, Emil dan keluarga kerap diajak swafoto oleh para pemilih termasuk sejumlah petugas TPS.

"Ini saya bersama keluarga dan ada mertua kita mencoblos kurang dari lima menit karena pernah latihan jadi lebih cepat," ujar Emil usai mencoblos.

Dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Jawa Barat agar tidak hanya diam di rumah tidak menggunakan hak suara. Sebab dengan memilih dan memberikan suara untuk calon di legislatif dan eksekutif maka masyarakat akan menentukan masa depan bangsa ini dalam lima tahun ke depan.

"Dengan memilih kita akan memastikan kualitas hidup lima tahun mendatang," kata dia.

Menurutnya, siapa pun yang menjadi pemimpin nanti merupakan izin dari Allah SWT. Dengan demikian jangan sampai ada kekisruhan yang terjadi pasca pemilu. Seluruh pihak seharusnya menerima hasil yang ada dan membangun bersama Indonesia agar lebih baik.