Seorang Apoteker Dirikan BijakObat Bantu Pasien COVID Konseling Gratis

Aplikasi telemedicine semakin banyak dan mudah diakses

Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 menyebabkan banyak orang terpapar dan harus menjalani isolasi mandiri. Di tengah kondisi tersebut, tak sedikit pasien yang kurang mendapat edukasi mengenai penggunaan obat.

Melihat kebutuhan tersebut, David Wijaya yang merupakan seorang apoteker mendirikan platform BijakObat. Pria 25 tahun ini bertekad mengajak para tenaga kesehatan terutama sesama apoteker memberikan konsultasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat, termasuk pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).

David mengatakan, saat ini masih sulit bagi masyarakat untuk mengakses informasi soal obat dan adanya kesulitan  untuk konsultasi ke dokter. Sementara itu di beberapa aplikasi masyarakat diharuskan membayar ketika ingin berkonsultasi mengenai penggunaan obat. Namun, di BijakObat siapapun bisa bertanya melalui pesan langsung melalui akun Instagram.

"Ada juga konseling langsung dengan psikolog. BijakObat bisa jadi solusi di tengah pandemik untuk menangkal informasi yang salah," ujar David kepada wartawan, Sabtu (7/8/2021).

1. Masyarakat bisa konsultasi dengan apoteker mengenai obat-obatan

Seorang Apoteker Dirikan BijakObat Bantu Pasien COVID Konseling GratisIlustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejak platform ini resmi rilis, cukup banyak pertanyaan yang masuk menanyakan mengenai permasalahan kesehatan baik kaitannya dengan virus corona maupunt tidak. David optimistis BijakObat mampu mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan dan obat yang selama ini beradar di pasaran.

Melalui platform ini, nantinya ketika masyarakat merasa tidak enak badan dan ingin mengetahui obat apa yang cocok digunakkan tidak selalu harus mencari dokter. Mereka juga bisa berkonsultasi secara mudah melalui BijakObat.

"Selama ini orang-orang ingetnya selalu tanya dokter, padahal ada profesi lain yang bisa ditanya, yaitu apoteker," ujarnya.

2. Masih banyak pasien lalai dalam tata cara mengkonsumsi dan menyimban obat

Seorang Apoteker Dirikan BijakObat Bantu Pasien COVID Konseling Gratisilustrasi obat (pexels.com)

Di sisi lain, BijakObat pun bisa memberikan tata cara menyimpan obat atau mengkonsumsinya. Menurut David, masih banyak masyarakat yang kurang paham tentang dua hal tersebut. Padahal itu penting dalam menunjang kesehatan.

Hal menarik pun ia ungkapkan selama menjadi apoteker, sehingga menilai layanan ini akan sangat dibutuhkan. Dia bercerita pernah menemukan pasien yang tidak meminum obat secara rutin, dan dia tidak mengungkapkan ke nakes lain.

"Dan ketka ketika bisa bercerita kekhawatiran dan kesulitan dia yang tidak diungkapkan kepada saya itu rasanya menjadi hal luar biasa," ungkapnya.

3. Ingin berkontribusi untuk Indonesia

Seorang Apoteker Dirikan BijakObat Bantu Pasien COVID Konseling GratisIlustrasi pertolongan pada pasien. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

David menceritakan, awal mula dia mendirikan platform ini karena merasa sudah sangat terbantu oleh pemerintah Indonesia.

Setelah lulus dari SMA BPK Penabur Cirebon ia diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat jalur undangan. David pun mendapat beasiswa dari pemerintah. Hal itu memicu dirinya berkontribusi untuk Indonesia.

Salah satu caranya membangun berbagai platform di bidang pendidikan, kesehatan, dan keuangan. Di bidang kesehatan, ia fokus di sektor farmasi. Sebab, persoalan obat ini penting.

"Saya percaya pendidikan dan kesehatan akan memutuskan rantai kemiskinan," kata David.

Baca Juga: Daftar 34 Dokter yang Buka Layanan Telemedicine Gratis Pasien COVID-19

Baca Juga: Kisah Dokter Lampung Konsultasi Gratis COVID-19, Video Call Pasien

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya