RSHS Bandung Tetap Waspada Meski Virus Corona Tak Sampai ke Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ketua Tim Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasasn Sadikin (RSHS) Bandung Yovita Hartantri memastikan tim medis tetap waspada terhadap penyebaran virus corona ke Indonesia. Meski sejumlah pasien yang telah diperiksa hasilnya negatif, tapi kewaspadaan tetap ditingkatkan. Sebab, bukan tidak mungkin ada pasien lagi yang terindikasi virus tersebut dan masuk ke Indonesia khususnya ke daerah Jawa Barat (Jabar).
Sejauh ini pihak RSHS juga terus memperkaya ilmu dengan literasi yang diterbitkan dari Tiongkok. Hampir setiap waktu media dan para ahli di negara tersebut memberitakan dan menyampaikan perkembangan atas virus corona.
"Tim pun selalu melakukan pertemuan untuk melihat perkembangan kasus ini. Kami masih coba menyempurnakan dengan mencari informasi khususnya yang dari Cina (Tiongkok) yah, kan mereka sering mengeluarkan artikel baru," paparnya.
1. Masyarakat sekarang terlihat lebih tenang
RSHS menilai kondisi masyarakat saat ini lebih tenang ketika mendapat informasi mengenai virus corona. Padahal sebelumnya banyak warga yang riskan dengan berbagai pemberitaan terkait virus corona karena cukup mematikan.
"Lebih tenang karena sudah banyak sosialisasi di mana-mana. Jadi kondisinya lebih bagus," kata dia.
2. Gubernur Jabar pastikan penanganan pasien diindikasi terjangkit virus corona sudah tepat
Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Pertemuan ini untuk membahas mengenai kesiapan RSHS menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona di Indonesia khususnya Jawa Barat. Serta memantau perkembangan pasien yang sempat dirawat di RSHS karena diindikasi terjangkit virus meski hasilnya adalah negatif.
Usai menggelar rapat, Emil menuturkan bahwa di Provinsi Jawa Barat hingga saat ini masih negatif warga yang terjangkit virus corona (Covid-19). Dua pasien yang sempat dirawat di RSHS dan dua psien yang juga mendapat perawatan di RS Paru Rotinsulu semuanya dicek dan hasilnya negatif.
"Setelah dicek oleh Litbangkes yang punya alat canggih untuk memastikan semuanya negatif. Jadi per hari ini semuanya negatif kemudian kita selalu koordinasi dengan Kemenkes, dengan pihak imigrasi dan kesehatan pelabuhan untuk memastikan kita punya data-data yang akurat di Jabar," ujar Emil usai menggelar rapat, Rabu (12/2).
3. Penanganan ketika ada pasien diduga terjangkit virus corona sudah sesuai
Emil menuturkan, RSHS yang menjadi rumah sakit rujukan di Jabar sudah sangat siap menghadapi penyebaran Covid-19. Ketika ada pasien yang diindikasi terjangkit maka yang bersangkutan akan langsung diobservasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Kemudian dia juga akan masuk ke ruang isolasi untuk dilakukan pengecekan lebih lengkap," ujar Emil.
Selain RSHS, saat ini ada lima rumah sakit yang sudah disiagakan, yakni di Cirebon, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan Garut yang akan melengkapi sistem pertahanan dalam persiapan menghadapi Covid-19.
4. Warga harus ikut aktif melaporkan jika ada indikasi penyebaran virus
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk proaktif jika mengindikasi ada saudara atau tetangga yang memiliki ciri-ciri terjangkit virus corona. Khususnya mereka yang baru bepergian dari luar negeri seperti Tiongkok atau negara yang sudah ada terjangkit virus tersebut.
"Kita ada nomor yang harus dipopulerkan kalau ada apa-apa kontak 119 untuk bertanya dan melaporkan dan lain sebagainya," kata dia.
Baca Juga: 6 Alasan Kamu Tidak Perlu Terlalu Panik Meski Korban Corona Terus Naik
Baca Juga: Wabah Corona, Wisatawan Asal Jepang Batalkan Wisata Ke Yogyakarta