Pengusaha Kafe dan Restoran Berharap Makan di Tempat Diperbolehkan

Kami terus merugi jika hanya berjualan online

Bandung, IDN Times - Hari ini pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa dan Bali berakhir. Pemerintah belum memastikan apakah PPKM diperpanjang atau tidak dengan aturan yang ada.

Terkait hal tersebut Asosiasi Kafe dan Restoran Indonesia (AKAR) Jawa Barat sangat berharap tempat makan mulai besok bisa menerima pengunjung untuk makan di tempat. Dalam sebulan ke belakang, kafe dan restoran hanya diperbolehkan menjual makanan secara daring (online). Kondisi ini tak ayal membuat banyak pelaku usaha merugi.

Ketua Harian Akar Jabar Gan Bonddilie mengatakan, dengan sistem berjualan makanan secara online, tidak semua kafe dan restoran bisa melakukannya. Contoh untuk restoran yang memiliki konsep memasak sendiri, jelas kesulitan menerapkan sistem tersebut.

"Harapannya kami bisa buka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sudah lama dijalankan. Jadi tolong dipertimbangkan," ujar Bonddilie saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

1. Jika memang dibatas maka 45 menit jadi waktu ideal

Pengusaha Kafe dan Restoran Berharap Makan di Tempat DiperbolehkanTara Milk Tea

Bonddilie memang belum tahu pasti apakah PPKM Level 4 ini akan diperpanjang dengan aturan sekarang, atau justru ada relaksasi. Namun, jika ada pembatasan waktu makan di kafe dan restoran, maka waktu 20 menit tidak akan cukup.

Dia mencontohkan, ketika seseorang datang ke kafe dan restoran mereka akan disajikan buku menu untuk dipesan. Pemesanan ini saja membutuhkan waktu bisa tiga sampai lima menit.

Setelah dipesan, maka makanan akan disiapkan untuk kemudian disajikan. Waktu persiapan ini bisa lima hingga delapan menit.

"Idealnya ini 45 menit. Jadi bisa santai sambil pilih menu dulu. itu masih bisa ditoleransi. Lah kalau 20 menit, saya aja coba makan keselek (tersendak)," ungkapnya.

2. Vaksinasi sudah dilakukan oleh mayoritas pekerja

Pengusaha Kafe dan Restoran Berharap Makan di Tempat DiperbolehkanIDN Times/Istimewa

Untuk meminimalisir penyebaran virus corona dan dampakanya, lanjut Bonddilie, hampir 95 persen karyawan di kafe dan restoran yang berada di bawah naungan AKAR sudah mengikuti vaksinasi. Harapannya, tidak ada pekerja yang tertular atau menularkan dengan masif kepada pengunjung.

Vaksinasi karyawan pun nantinya bisa dijadikan syarat untuk kafe dan restoran ketika ingin membuat makan di tempat. "Kita juga akan siapkan satgas (di kafe dan restoran) untuk karyawan di atas 20 orang," ungkapnya.

3. Simulasi makan di tempat sudah dilakukan

Pengusaha Kafe dan Restoran Berharap Makan di Tempat DiperbolehkanIDN Times/Istimewa

Simulasi kafe dan restoran untuk menyediakan akses makan di tempat sudah mulai dilakukan di Bandung. Beberapa tempat seperti Jenderal Kopi Nusantara Buwas Bandung melakukannya karena menjadi satu dari empat restoran yang ditunjuk untuk monitoring protokol kesehatan dalam kondisi pandemik sekarang.

Jenderal Kopi Nusantara Buwas telah menerapkan protokol kesehatan dengan lengkap. Seluruh Karyawan Jenderal Kopi Nusantara Buwas telah menerima vaksin hingga tahap dua. Peralatan Makan disterilisasi dengan menggunakan UV box setelah dicuci dengan bersih.

Sebelum memasuki area restoran, seluruh pengunjung diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, kemudian dilanjutkan dengan pengecekan suhu. Setelah itu, barang barang yang dibawa oleh pengunjung wajib disterilisasi didalam UV box. Jenderal
Kopi Nusantara Buwas tetap membatasi kapasitas pengunjung yaitu 25 persen dari total kapasitas yang ada.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Peristiwa (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari memastikan bahwa sejauh ini belum ada pembukaan secara resmi kafe dan restoran. Yang dilakukan pelaku usaha adalah simulasi dan di beberapa tempat saja, tidak semua rumah makan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan pihaknya bersama Kapolrestabes Bandung memantau simulasi penerapan dine in dan pemantauan PPKM level 4 di salah satu restoran yang berada di Kota Bandung. Kebijakan dine in dapat dilakukan jika angka penyebaran COVID-19 terus menurun.

"Kita juga harus mempersiapkan sekarang (simulasi), skor kita 1,78 sedikit lagi bisa ke level tiga. Kalau ternyata minggu depan regulasi kita level tiga, sudah ada kelonggaran-kelonggaran. Kita lihat saja," ujarnya.

Baca Juga: Masih PPKM Level 4, Pemkot Bandung Tetap Gelar Simulasi Dine In Kafe

Baca Juga: Ngakak Guling-guling, 10 Meme Lucu Makan di Restoran Cuma 20 Menit

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya