Oded: Bandung Tak akan Terapkan Lockdown Meski Kasus COVID Tinggi 

Yang penting masyarakat terapkan protokol 5M

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung memastikan tidak akan menerapkan karantina wilayah (lockdown) secara keseluruhan. Lockdown hanya akan dilakukan mengikuti arahan pemerintah pusat meski kenaikan kasus COVID-19 tinggi.

"Itu (lockdown) kami ikuti kebijakan pusat saja lah. Kan pemerintah daerah itu harus mengikuti kebijakan pusat. Kami ini hanya perpanjangan dari pemerintah pusat. Kami mah yang disuruh," ujar Oded kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).

Yang terpenting, lanjut Oded, masyarakat harus lebih disiplin untuk meminimalisir penyebaran virus corona dengan melakukan 5M.

1. Berbagai antisipasi sudah dijalankan

Oded: Bandung Tak akan Terapkan Lockdown Meski Kasus COVID Tinggi Ilustrasi PPKM mikro (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Berdasarkan data covid19.bandung.go.id per hari ini sudah ada 22.295 kasus COVID-19 di mana ada penambahan 218 kasus baru per Senin(21/6/2021). Sementara kasus aktif hingga hari ini ada 1.699 orang.

Oded mengatakan, sejauh ini Pemkot Bandung sudah melaksanakan berbagai antisipasi agar kasus tak terus melonjak. Kebijakan ini juga selaras dengan apa yang diharapkan pemerintah pusat.

"Kami akan terus koordinasi setiap saat baik dengan provinsi maupun pusat. Mudah-mudahan sekarang ini puncak dan nantinya sudah ga ada," kata dia.

2. Bangun ruang IGD khusus warga terindikasi COVID-19

Oded: Bandung Tak akan Terapkan Lockdown Meski Kasus COVID Tinggi Ilustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Untuk meminimalisir penyebaran virus corona, Pemkot Bandung pun segera membangun Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus warga yang terindikasi COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA). Langkah tersebut sebagai upaya meminimalisir terjadinya penyebaran virus corona.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pelayanan IGD rumah sakit bagi terindikasi COVID-19 nantinya harus terpisah dari pasien lainnya. Pelayanan kepada pasien berindikasi terpapar virus corona membutuhkan tenaga kesehatan (nakes) yang sesuai prosedur.

"Salah satunya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)," kata Yana.

3. Penambahan BOR khusus pasien COVID-19 akan terus ditambah

Oded: Bandung Tak akan Terapkan Lockdown Meski Kasus COVID Tinggi pasien terduga corona saat diisolasi di RSUD Dr Iskak Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Yana pun telah melakukan pemantauan ke tiga rumah sakit, yaitu RS Immanuel, RSKIA Kota Bandung, dan RS Santosa Kopo. Pemantauan untuk memastikan kesiapan rumah sakit dalam penanganan COVID-19.

Ia pun berharap, rumah sakit menambah ketersediaan tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakat kasus. "Kami dorong terus ketersediaan tempat tidur di kota Bandung. Karena BOR (Bed Occupancy Ratio) itu sudah di angka 92 persen. Kami dorong rumah sakit, Alhamdulillah penambahan tempat tidur. Meski pun harapannya tidak dipakai," ujarnya.

Dia pun menegaskan, Pemkot Bandung meminta rumah sakit tidak menolak warga yang bukan KTP Kota Bandung untuk mendapatkan perawtan. "Karena di sini (Kota Bandung) sangat banyak rujukan dari wilayah Bandung Raya," pungkas Yana.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bangun IGD Khusus COVID-19 di RSKIA

Baca Juga: Tempat Tidur Pasien Penuh, Kasus COVID-19 di Bandung Terus Bertambah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya