Kampus Unisba Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Ini Profilnya 

Pemikiran mereka harus berdampak pada masyarakat

Bandung, IDN Times - Universitas Islam Bandung (Unisba) semakin menunjukkan reputasinya sebagai perguruan tinggi Unggul di Jawa Barat dan Banten dengan melahirkan para guru besar (profesor) dalam berbagai keilmuan. Pengukuhan guru besar ini dilakukan langsung oleh Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi.

Kedua guru besar tersebut adalah Prof. Efik Yusdiansyah, Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unisba; serta Prof. Nan Rahminawati, Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Unisba.

Prof. Efik yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Unisba tercatat telah melaksanakan dua penelitian yakni ‘Maqashid Syariah Sebagai Salah Satu Dasar Keputusan Tata Usaha Negara Dalam Upaya Mewujudkan Good Government (2022)’ dan ‘Sikap Administrasi Negara Dalam Memberikan Pelayanan Umum Bagi Masyarakat Indonesia dan Kaitannya Dengan Akhlaqul Karimah Dalam Islam (2023)’.

Di samping itu ia juga telah menghasilkan tiga buah buku yakni ‘Implikasi Keberadaan Mahkamah Konstitusi Terhadap Pembentukan Hukum Nasional dalam Kerangka Negara Hukum (2021)’, Ilmu Negara (2021), dan ‘Kedudukan Peraturan Mahkamah Agung Sebelum Amandemen UUD 1945 : Refleksi Sejarah Fungsi Mahkamah Agung Sebagai The Guardian of Constitution (2022).

Adapun publikasi yang telah dihasilkan oleh Prof. Efik berjudul ‘The State Administrative Decision-Making in the Adoption of Maslahah Mursallah Principle in Indonesia; Jurnal Sriwijaya Law Review (Jurnal Internasional Bereputasi Scopus Q3) Tahun 2023, dan Treaties as a Source of National Law in The Perspective of Constitutional Law; Jurnal Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum Review (Jurnal Internasional Bereputasi Scopus Q3) Tahun 2023.

Sedangkan Prof. Nan telah melaksanakan empat penelitian yaitu Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di SD Muhamadiyah 7 Bandung (2019), Kajian Penerapan Model Dinamis Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kebutuhan Sarana Pendidikan (2021), Membangun Sistem Penjaminan Mutu Internal Pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (2021), Penyusunan Materi Pendidikan Karakter Kabupaten Bekasi (2020).
Beliau juga telah menghasilkan tiga buah buku berjudul ‘Fun Literacy : Literasi Usia Dini (2019), Penjaminan Mutu Sekolah : Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal pada Sekolah Dasar (2020), dan Manajemen Pendidikan (2023).

Publikasi yang telah dihasilkan oleh Prof. Nan adalah Implementing an Internal Quality Assurance System to Enhance Elementary School Education Quality; Jurnal International Journal of Learning, Teaching and Educational Research (Jurnal Internasional Bereputasi Scopus Q2) Tahun 2023.

Dua pengabdian juga tercatat telah dilaksanakan oleh Prof. Nan yakni Pemutakhiran Dokumen SPMI Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) (2021) dan Penyusunan Modul Dalam Upaya Peningkatan Layanan Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Di TK Dan TPA Alam Muara Bungo Jambi (2021).

1. Sudah lahirkan 13 guru besar sejak 2013

Kampus Unisba Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Ini Profilnya IDN Times/Istimewa

Prof Edi Setiasi menuturkan bahwa pengukuhan dua guru besar ini merupakan hal baik untuk perguruan tinggi karena sejak 2017 sudah melahrikan 13 guru besar dalam berbagai bidang. Dia berharap pengukuhan ini bisa meningkatkan peran dan fungsi dari sebuah perguruan tinggi.

“Guru besar pada hakikatnya adalah seorang guru, pendidik sekaligus peneliti yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat luas sebagai wujud pengabdian,” kata Edi melalui siaran pers, Selasa (16/7/2024).

Dengan bertambahnya cacah guru besar akan berdampak kepada keberadaan Unisba yang semakin diakui oleh masyarakat sebab jabatan guru besar menunjukan pengakuan akan kompetensi akademik.

“Banyaknya guru besar tentu saja semakin menunjukkan bahwa banyak pakar yang dimiliki Unisba, dan ini semakin meningkatkan kualitas kita sebagai salah satu jajaran Perguruan Tinggi yang diperhitungkan,” ungkap paparnya.

Dia meminta kepada dua guru besar yang dikukuhkan ini bisa membawa manfaat bagi diri keduanya, Unisba dan juga bagi umat.

2. Keduanya diharap menjadi teladan di bidang akademis

Kampus Unisba Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Ini Profilnya IDN Times/Istimewa

Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, mengungkapkan, guru besar merupakan gelar akademik tertinggi sekaligus mengandung konsekuensi/tanggung jawab keilmuan. Sebagai gelar tertinggi akademik, professor akan membuahkan kemuliaan apabila disertai dengan prestasi akademik, keshalehan, dan ketaqwaan.

Menurutnya, guru besar sebagai jabatan tertinggi akademik harus mampu meningkatkan prestasi akademik, kearifan sikap, keteladanan, kemanfaatan ilmu, serta membuahkan karakter dan akhlak mulia.

"Guru besar harus mampu menjadi uswah dalam kearifan sikap, kedewasaan,dan kematangan berpikir,"

Prof. Miftah mengajak untuk terus berusaha meningkatkan wawasan keilmuan dan pengetahuan, sekaligus pemanfaatan ilmu tersebut untuk kepentingan umat dan kemanusiaan serta memberikan keteladan dalam berakhlakul karimah.

3. Pemikiran guru besar harus bisa berdampak pada masyarakat luas

Kampus Unisba Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Ini Profilnya freepik.com

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wil. IV Jawa Barat & Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., MT., dalam sambutannya memberikan apresiasi atas pengukuhan dua guru besar tersebut.
Dia mengakui bahwa proses menjadi guru besar dilakukan dengan tidak mudah baiks ecara administrasi maupun substansi.

“Saya yakin keduanya merupakan orang terpilih sehingga diusungkan oleh Unisba kepada LLDIKTI wilayah IV dan kami mengusulkan ke Dikti,” ucapnya.

Samsusri menitipkan dua hal penting bagi sivitas akademika Unisba khususnya guru besar. Pertama, ketika menjadi guru besar bukan berarti selesai untuk kinerja akademik, justru ini merupakan awal mendongkrak kinerja tri dharma perguruan tinggi dengan konsep terus membangun ilmu penegtahun dan juga ilmu pengetahuan untuk pembangunan.

“Ini artinya secara keilmuan, guru besar harus terdepan dalam melahirkan pengetahun-pengetahun dan secara pararel pengetahun-pengetahuan yang telah dilahirkan dan ditemukan akan diwujudakn untuk pembangunan,” ujarnya.

Baca Juga: ITB Soroti Persoalan Profesor 'Palsu': Tak Wajar dan Melanggar Etika 

Baca Juga: 11 Gelar Guru Besarnya Diragukan, ULM Tetap Proses Permohonan 

Topik:

  • Galih Persiana
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya