Antisipasi Aksi 22 Mei di Jakarta, Kapolrestabes Sebut Bandung Siaga I

Polres Bandung lakukan penyekatan di sejumlah titik

Bandung, IDN Times - Kapolres Bandung Kombes Irman Sugema memberi tanggapan terkait kericuhan yang terjadi di Jakarta. Melihat kondisi di Jakarta, Irman mengimbau warga di Kota Bandung tidak terpancing dan melakukan gerakan serupa.

Meski situasi di Bandung cenderung aman, kepolisian tetap mempersiapkan langkah antisipasi dengan menempatkan personil di sejumlah tempat seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar. Penempatan ini mengingat kepolisian telah memasukan Bandung dalam status siaga satu terkait dengan kerawanan yang mungkin terjadi.

"Kami tetap lakukan pengamanan walaupun kegiatan pemilu sudah tidak ada di kota maupun di provinsi. Personil masih kita tempatkan," paparnya ditemui di depan kantor KPU, Rabu (22/5).

1. Polres Bandung lakukan penyekatan atas aksi di Jakarta

Antisipasi Aksi 22 Mei di Jakarta, Kapolrestabes Sebut Bandung Siaga IAntara foto

Kemarin, Polres Bandung sempat melakukan penyekatan di sejumlah tempat seperti terminal, akses menuju pintu tol hingga stasiun kereta. Giat ini guna mengadang massa tertentu yang hendak berangkat ke Jakarta dan ikut dalam aksi. Walaupun Irman menyebut giat yang dijalankan merupakan operasi Pekat berkaitan dengan bulan ramadan,

"Kemarin mengadakan kegiatan itu dalam rangka kegiatan Operasi Pekat yang berlangsung sampai 17-27 Mei sasarannya penyakit masyarakat seperti minuman keras, senjata tajam, dan barang berbahaya lainnya," tutur dia.

Hanya saja, Irman menambahkan, kegiatan operasi tersebut kebetulan bersamaan dengan massa yang hendak berangkat ke Jakarta. Sehingga tidak menutup kemungkinan petugas menemukan pula barang-barang berbahaya yang hendak dibawa ke Jakarta.

2. Berkoordinasi dengan MUI Jabar

Antisipasi Aksi 22 Mei di Jakarta, Kapolrestabes Sebut Bandung Siaga IIDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani Achyar menyebut, pihaknya mendukung langkah penyekatan yang dilakukan polisi khususnya bagi massa yang hendak datang ke Jakarta. Hal tersebut dianggap baik karena bertujuan mengamankan situasi di Ibu Kota

"Sweeping yang dilakukan polisi sudah tepat karena itu juga kan dengan kita koordinasi. Kami setuju dan kami dukung. Itu kan bukan untuk menghambat aktivitas masyarakat tapi demi menjamin keamanan masyarakat khususnya dalam bulan puasa," ujarnya.

Baca Juga: Massa Aksi Asal Tangerang Mulai Datang di Bundaran HI

3. Aksi di depan kantor KPU berlangsung aman

Antisipasi Aksi 22 Mei di Jakarta, Kapolrestabes Sebut Bandung Siaga IIDN Times/Debbie Sutrisno

Puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pengurus Daerah (PD) Jawa Barat menggelar demonstrasi di depan Kantor KPU Jabar. Ketua KAMMI PD Jabar, Naufan Rizqullah, menerangkan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk belasungkawa atas banyaknya petugas KPPS yang meninggal dalam pelaksanaan pemilu serentak 2019. 

"KPU harus membuat satgas untuk menelusuri kematian para korban dan pemerintah harus meminta maaf secara resmi atas gagalnya mereka mencegah jatuhnya korban," kata Naufan dilokasi. 

Dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit sudah mencapai 11.239 orang dan korban meninggal 527 jiwa. Atas kejadian tersebut, pihaknya mendesak KPU melakukan evaluasi demi kebaikan pemilu di masa depan

Baca Juga: MUI Jabar: Bisa Jadi Massa dari Tasik Teraviliasi dengan Teroris

Baca Juga: Air Mata di Bawaslu Sumut, Massa Doakan Petugas KPPS yang Gugur

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya