Pemkot Bandung Baru Bisa Cairkan Bonus Atlet PON Tahun Depan
IDN Times/Humas Bandung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan akan memberikan bonus atau kadeudeuh bagi para atlet peraih medali di ajang PONXX pada 2022. Hal itu dipastikan sudah masuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021.
Ema Sumarna, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung mengatakan, keterlambatan bonus atau kadedeuh atlet tak lain karena adanya pengalihan anggara pandemik COVID-19 di 2020.
"Tidak terakomodasi di dalam APBD Perubahan 2021, sudah final. Tetapi tentu bisa diakomodir di APBD tahun berikutnya," ujar Ema melalui keterangan resminya, Sabtu (23/10/2021).
1. Pemkot Bandung meminta maaf pada atlet
IDN Times/Humas BandungEma bilang, Pemkot Bandung meminta maaf atas keterlambatan pemberian kadedeuh pada atlet yang berprestasi di PON Papua. Ia memastikan, semuanya akan terakomodir kembali dan hak atlet akan tetap diberikan.
"Kami sampaikan komitmen pimpinan tidak berubah. Tapi dengan catatan tidak boleh sedikit pun ada ruang yang menimbulkan aspek hukum," ungkapnya.
2. Atlet Kota Bandung banyak menyumbangkan mendali untuk Jabar
IDN Times/Humas BandungKadedeuh yang nantinya akan diberikan tidak hanya untuk atlet. Ema mengatakan, Pemkot Bandung juga memikirkan kadedeuh untuk para pembina atau pelatih dari cabang olahraga (cabor) yang pulang membawa mendali.
"Karena yang dipikirkan bukan hanya atletnya tapi juga pembinanya, kemudian Peparnas (Pekan paralimpik nasional). Itu juga menjadi bagian yang harus kita apresiasi," katanya.
Untuk diketahui, Kota Bandung dalam PON XX Papua 2021 menyertakan 327 atlet dan 94 pelatih atau 34 persen dari 1.076 kontingen Jawa Barat. Mereka berhasil menyumbang 107 medali. Di antaranya 34 emas 38 perak dan 35 perunggu.
3. Ridwan Kamil minta persoalan ini jangan sampai membuat atlet pundung
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)Sebelumnya, persoalan ini sempat disorot oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil. Ia mengatakan, pemberian bonus memang merupakan diskresi atau kebijakan yang bisa ditentukan oleh masing-masing kepala daerah.
Ia menjelaskan, atlet yang berlaga dari Kota Bandung, kemudian naik mewakili Jabar. Sehingga, pemberian bonus atau kadedeuh bisa dilakukan di tingkat Kabupaten-Kota dan Pemprov Jabar.
Dalam persoalan Kota Bandung yang mengaku tidak memiliki anggaran dan meminta Pemprov Jabar untuk memberikan bonus langsung, menurut Emil, hal itu tidak menjadi soal. Hanya saja jangan sampai koordinasi dengan atlet tidak baik.
"Di level kota dan kabupaten ada atau tidak ada itu diskresi. Jadi saya tidak bisa menilai karena keterbatasan atau apa, jangan sampai atletnya pundung," kata dia.
Baca Juga: Tak Ada Bonus dari Oded, KONI Bandung Harap Atlet PON Perbanyak Sabar
Baca Juga: Curhat Atlet Jalan Cepat Jabar di PON Papua, Sempat Gak Dapat Makan
