Ingin Beroperasi, Diskotek dan Kelab Malam Harus Rapid Test Pengunjung

Rapid test dilakukan untuk tracking kasus COVID-29

Bandung, IDN Times - Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung meminta tempat hiburan malam seperti diskotek, karaoke dan kelab malam di Kota Bandung melakukan rapid test kepada para pengunjung jika hendak beroperasi selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, syarat rapid test pada pengunjung perlu diterapkan jika para manajemen pemilik hiburan malam hendak beroperasi selama AKB. Menurutnya, hal tersebut penting untuk memastikan pengunjung bersih tidak terpapar COVID-19.

"Apa jaminannya pengunjung dan pemandu lagu itu tidak ada kontak fisik. Itu yang belum bisa dijawab oleh pengelola tempat hiburan ini. Saya sarankan setiap pengunjung idealnya dilakukan rapid test," ujar Ema saat meninjau F3X Club di Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (3/7/2020).

1. Rapid test diusulkan agar dapat mengetahui status pengunjung

Ingin Beroperasi, Diskotek dan Kelab Malam Harus Rapid Test PengunjungIDN Times/istimewa

Ema menuturkan, rapid test disarankan karena hasilnya cepat dan jika ada yang dinyatakan reaktif, petugas medis bisa langsung membawa pengunjung untuk mengikuti sejumlah langkah penanganan lanjutan.

Namun ia menyadari, pelanggan yang datang ke tempat hiburan tidak memiliki identifikasi yang pasti, pengunjung yang datang random.

"Rapid test dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu seperti terpapar COVID-19, kita sangat mudah melacak, karena kejadian itu. Nanti dilacak oleh kita, dia datang dari mana, koneksi dari mana saja," tuturnya.

2. Sekda sebut manajemen tempat hiburan malam bukan tempat usaha kecil

Ingin Beroperasi, Diskotek dan Kelab Malam Harus Rapid Test Pengunjung(Tempat Hiburan Malam Bandung) Istimewa

Meski disarankan untuk melakukan rapid test, Ema mengatakan, keputusan tempat hiburan malam diizinkan selama AKB atau tetap di tutup, ada pada Wali Kota Bandung. Ia mengaku belum bisa memastikan hal tersebut bisa di buka atau tidak.

Adapun teknis pembukaan sejumlah sektor dilakukan secara bertahap, seperti peninjauan, kemudian simulasi dan terakhir baru diizinkan untuk beroperasi.

"Saya kan menyarankan (rapid test). Kalau pengusaha hiburan kan bukan investor kecil, mereka sebetulnya berkemampuan," ucapnya.

3. Pengelola kelab akan koordinasi dengan Dinas terkait

Ingin Beroperasi, Diskotek dan Kelab Malam Harus Rapid Test Pengunjung(Tempat Hiburan Malam Bandung) Istimewa

Di tempat yang sama, pengelola F3X Club Alvin mengatakan, syarat untuk dilakukan rapid test bisa saja disetujui, namun ia mengaku akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Perkumpulan Pegiat Pariwisata Bandung (P3B).

"Tamu pun nanti kita semua akan kita rapid test, jadi mereka pun akan lebih senang, akan lebih nyaman, kalau semua pengunjung di rapid test. Kami terima usulan itu," ujar Alvin.

4. Aturan tersebut masih digodok bersama asosiasi

Ingin Beroperasi, Diskotek dan Kelab Malam Harus Rapid Test Pengunjung(Tempat Hiburan Malam Bandung) Istimewa

Alvin menambahkan, wacana rapid test pengunjung masih dikoordinasikan lantaran masih belum diketahui apakah rapid test dibebankan pada pengunjung atau pada manajemen. Hal tersebut dirasakannya perlu difikirkan secara matang.

"Itu yang sedang kita godok di asosiasi (P3B), apakah ini akan dibebankan ke pengunjung, atau jadi beban pengusaha," kata dia.

Baca Juga: 5 dari 191 Tenaga Kesehatan di Jabar yang Positif COVID-19 Meninggal

Baca Juga: 191 Tenaga Kesehatan di Jabar Positif COVID-19, Lima Orang Meninggal 

Baca Juga: [BREAKING] Pendiri PKS, KH Hilmi Aminuddin Meninggal Terpapar COVID-19

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya