Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan 

Pemilu 2019 dinilai sebagai pemilu terumit di dunia

Majalengka, IDN Times – Pemilu 2019 merupakan pemilu paling rumit di seluruh dunia, bahkan pemilu kali ini di nilai paling banyak menelan korban jiwa. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Majalengka meninggal dunia diduga akibat kelelahan.

Dari sekian banyak korban, faktor kelelahan disinyalir menjadi penyebab meninggalnya para pejuang demokrasi ini. Pasalnya, petugas KPPS tidak tidur hampir 48 jam, belum ditambah rekapitulasi di tingkat PPK yang melibatkan petugas PPS.

1. Satu orang meninggal, satu orang dilarikan ke rumah sakit

Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan IDN Times/Andra Adyatama

Seorang anggota KPPS di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka meninggal dunia pada Senin, 22 April 2019 seusai menunaikan tugasnya dalam Pemilu 2019. Ahmad Sujai (54) diduga meninggal dunia akibat kelelahan setelah bekerja lebih dari  48 jam tidak beristirahat sama sekali karena harus melakukan rekapitulasi hasil suara.

Komisioner KPU baru mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat laporan dari PPK, Selasa, 23 April 2019 dengan alasan PPK lupa melaporkan karena kesibukan melakukan rekapitulasi suara.

“Kami baru mendapat laporan Selasa pagi, andai saja laporan diterima lebih awal, kami bisa datang ke rumah duka lebih awal. Yang pertama tentu kami menyampaikan ungkapan bela sungkawa, dia menurut kami menjadi pahlawan demokrasi, dia telah menjalankan tugas negara dan berharap amal ibadahnya diterima Allah dan diampuni segala dosanya. Untuk keluarga semoga penuh ketabahan dan kematian tentu adalah kodrat serta takdir Tuhan,” ungkap Komisioner KPUD Majalengka Cecep Jamaksari.

2. KPU Majalengka langsung melapor ke KPU Pusat

Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan IDN Times/Andra Adyatama

Disampaikan Cecep, begitu mendapat informasi, pihaknya segera membuat surat laporan ke KPU Pusat melalui KPU Provinsi Jawa Barat serta melaporkannya kepada Bupati dan Gubernur Jabar untuk disikapi lebih lanjut. “Mudah-mudahan saja ada santunan atau apapun dari Pemerintah terhadap almarhum yang sudah bekerja menjalankan tugas negara,” kata Cecep.

3. Setelah tidak tidur, korban sempat melihat sawah miliknya

Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan ANTARA FOTO/Syaiful Arif

Sementara itu meninggalnya Ahmad Sujai menurut penutiran istrinya Cucun terjadi pada Senin sekitar pukul 09.00 WIB diperjalanan menuju Puskesmas Maja.

Paginya, korban mengajak istrinya ke sawah untuk melihat tanaman padi yang telah beberapa hari tidak dilihatnya, namun begitu tiba di sawah, korban yang sudah dua hari dua malam tidak beristirahat karena harus melakukan rekapitulasi penghitungan suara pemilu, tiba-tiba jatuh tersungkur.

Begitu melihat suaminya terjatuh, Cucun yang tinggal di Blok Desa, RT 006/003, Desa Sadasari, segera meminta pertolongan dan membawanya ke Puskesmas Maja. Hanya saja di perjalanan dia diketahui sudah meninggal. Hingga akhirnya korban kembali di bawa pulang ke rumah. “Kami akhirnya tidak sampai ke Puskesmas karena di jalan diketahui sudah meninggal,” ungkap Cucun.

4. Hari itu juga korban segera di kebumikan di TPU desa setempat

Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan Unsplash.com/Element5 Digital

Kabar duka menyelimuti segenap pihak penyelenggara Pemilu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ahmad Sujai, anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, meninggal dunia.

Komisioner KPU Kabupaten Majalengka Cecep Jamaksari mengatakan, almarhum tercatat sebagai anggota KPPS di TPS 04 Desa Sadasari. Almarhum meninggal pada Senin (22/4), diduga karena kelelahan.

"Almarhum merupakan warga Blok Desa RT 06 RW 03 Desa Sadasari Kecamatan Argapura. Almarhum meninggal pukul 11.00 WIB," kata dia.

Cecep mengaku belum mengetahui secara detail terkait meninggalnya anggota KPPS itu. Dia mengaku, kabar itu baru diterimanya pada hari ini. "Informasinya baru kami terima. Kami akan langsung takziah. Atas nama KPU, kami ikut belasungkawa," jelas dia. 

Dedikasi Ahmad Sujai, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Majalengka, Jabar, terhadap tugasnya cukup besar. Beberapa hari sebelum meninggal, dia rela mengenyampingkan mengurus sawahnya demi lancarnya pesta demokrasi lima tahunan itu.

5. Proses pemungutan dan penghitungan suara hampir 24 jam

Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan IDN Times/istimewa

Seperti diketahui, dalam pemilu kali ini, masyarakat mendapatkan 5 surat suara yaitu presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Prosesnya pun memakan waktu hampir 24 jam.

Seperti di TPS 11 desa Jatitengah kecamatan Jatitujuh, proses pemungutan dan penghitungan suara dimulai pukul 07.00 pada Rabu 17 April, dan berakhir pukul 04.00 dinihari pada Kamis 18 April. Bahkan ada yang berlanjut hingga pukul 12 siang.

Ketua PPS desa Jatitengah, Didi Casnadi Sugiharto mengatakan, selain lamanya proses penghitungan surat suara, kondisi tersebut juga diperparah oleh pengisian administrasi. Dimana salinan C1 yang harus diberikan kepada PPK, KPU, Panwaslu, dan para saksi baik parpol maupun presiden jumlahnya kurang.

“Akibatnya banyak anggota KPPS yang kurang istirahat, ditambah kondisi tubuh yang kurang sehat, sehingga tidak heran jika banyak yang sakit,” ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya