TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Sopir Bus: Sudah Ada Vaksin, Kenapa Mudik Masih Dilarang?

Curhat ketika pemerintah larang mudik 2021.

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Tasikmalaya, IDN Times - Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran tahun ini. Operasional moda transportasi darat, laut, dan udara akan dibatasi dan dijaga ketat sepanjang 6-17 Mei 2021.

Keputusan itu tentu berdampak pada pekerja yang bergerak di bidang transportasi. Seperti yang dikeluhkan seorang pengurus bus jurusan Singaparna - Bekasi dan Singaparnaa - Jakarta, Muhamad Irpan (38 tahun).

1. Bukan hanya bos transportasi saja yang rugi, tapi sopir juga

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Ditemui IDN Times tepat di sekitar terminal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Irpan mengeluh akan kebijakan pemerintah. Kebijakan itu, kata dia, membuat penghasilannya sebagai petugas bus menurun drastis.

“Jelas bukan hanya bos kami saja yang merasa rugi, kami sebagai pekerja di lapangan yang benar mengandalkan dari hasil tarikan, sangat terdampak,” ujar Irpan, Sabtu (10/04/2021).

2. Aturan membikin pendapatannya turun 75 persen

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Dua tahun berturut-turut tanpa aktivitas mudik merupakan pengalaman terpahit Ipan sebagai sopir bus. Bayangkan, kata dia, dalam dua tahun berturut-turut ia mengalami penurunan pendapatan hingga 75 persen. Padahal biasanya masa mudik adalah saat di mana sopir bus mendapatkan pendapatan lebih.

“Tolong bayangkan saja, jika begini terus, biaya dapur rumah saya kayak gimana?" kata dia.

3. Lalu rugi apalagi tahun ini, paceklik

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Di sisi lain, Irpan pun mengaku tak pernah mendapatkan bantuan pemerintah atas aturan yang mereka terbitkan. Padahal ia tahu semestinya punya hak bantuan baik dari pemerintah pusat mau pun daerah.

Bahkan, kata Irpan, tidak adanya bantuan itu tidak hanya terjadi tahun ini saja, melainkan sejak tahun lalu.“Sekarang setelah hadirnya vaksin, mudik juga masih saja dilarang. Aduh, saya jadi pusing," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya