TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tinggi Peminat, 8.000 Mahasiswa se-Indonesia Incar Program KMMI ITB

Hanya ada 960 mahasiswa yang diterima dan masuk dalam 4 kelompok

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang diselenggarakan di ITB makin banyak diminati oleh mahasiswa se-Indonesia. Berdasarkan data yang masuk jumlah mahasiswa yang mendaftar untuk program ini mencapai 8.995 mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia, sementara yang dapat diterima hanya 960 mahasiswa.

“Dengan adanya program KMMI yang dibuka di ITB membuat para mahasiswa yang berasal dari universitas lain, ikut merasakan belajar bagaimana belajar di ITB. Keleluasaan diberikan kepada mahasiswa untuk belajar, menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman di luar kampus karena program ini menjadi bagian dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM),” tutur Direktur ITB Career Center, Sonny Rustiadi, PhD., seusai penutupan program dan acara expo atau demo day dari seluruh peserta program KMMI di ITB, di Bandung, Sabtu, 2 November 2021.

1. Sebanyak 960 mahasiswa yang diterima

IDN Times/Istimewa

Dari 960 mahasiswa yang diterima dibagi ke dalam 4 program yang dilaksanakan yaitu 400 mahasiswa mengikuti program Entrepreneurship Development Program (EDP), 280 mahasiswa mengikuti program Acceleration Bootcamp (ABC), 160 mahasiswa mengikuti program Start-Up Business Incubation (SBI), dan 120 mahasiswa mengikuti program International Professional Preparation Program (IP3) – Japan Track.

Program dimulai sejak bulan Agustus sampai dengan Oktober 2021.

2. Ada 4 program yang diikuti dalam KMMI ITB

IDN Times/Istimewa

Program yang diselenggarakan di ITB, yaitu Entrepreneurship Development Program (EDP) adalah program pengembangan kewirausahaan untuk kelompok mahasiswa yang masih memiliki ide berupa ide bisnis, baik untuk pre-start up maupun early start-up dengan beberapa kategori seperti kategori Teknologi (Energi dan Lingkungan, Pangan dan Pertanian, Kesehatan, Kecantikan dan Ilmu Hayati, Transportasi dan Infrastruktur, ICT, Kreatif dan Layanan) dan kategori Non-Teknologi (Boga, Fashion, dan Sosial).

Sedangkan program Start-Up Business Incubation (SBI) mengembangkan kewirausahaan untuk kelompok mahasiswa yang memiliki bisnis dan sudah sampai pada tahap prototipe. Adapun Acceleration Bootcamp (ABC) diberikan bagi kelompok mahasiswa yang sudah menjalankan bisnisnya dan ingin mengembangkan bisnis tersebut.

Terakhir, ada program International Professional Preparation Program (IP3)-Japan Track, sebuah program pengembangan karir yang melatih mahasiswa untuk bisa mempersiapkan diri berkarier di Jepang, karena Jepang adalah salah satu negara tujuan mahasiswa untuk berkarier.

Baca Juga: Lulus ITB di Usia 18 Tahun, Musa Izzanardi: Orang ITB Memang Aneh-Aneh

Baca Juga: Ekonomi Membaik, Perusahan Besar Mulai Cari Pekerja di Jobfair ITB 2021 

Berita Terkini Lainnya