TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Target 20 Juta Wisman, Pemda Diminta Optimalkan Potensi Wisata Daerah

Indonesia banyak destinasi wisata kelas dunia

IDN Times/Yogi Pasha

Bandung, IDN Times - Bangsa Indonesia merupakan surganya destinasi wisata. Target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 diyakini bisa tercapai.

Apalagi, destinasi wisata kelas internasional banyak ditemukan di berbagai daerah di Tanah Air. Karena itu, Pemerintah daerah diharapkan bisa turut mengembangkan dan memahami potensi wisata yang ada di wilayahnya.

Politisi Partai NasDem Pudji Hartanto mengatakan, dengan banyaknya destinasi wisata menarik di berbagai daerah, target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta bisa terwujud. 

"Pariwisata sebagai modal utama investasi dunia yang perlu dijadikan dalam hal pemasukan anggaran devisa untuk negara. Saya pikir sudah ada contoh misalnya Bali. Tetapi kan tidak hanya Bali saja, saya rasa masih banyak yang bisa dikembangkan,” kata Pudji di Kota Bandung, Rabu (27/2).

1. Pemerintah daerah paling mengetahui potensi wisata lokal

Instagram.com/elazies.daily

Ia menyebutkan, pemerintah daerah akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat untuk mengejar target kunjungan wisatawan mancanegara tersebut. Sebab, pemerintah daerah dinilai yang paling menguasai potensi wisata.

Namun, kata dia, kondisi yang terjadi di lapangan kadang kurang dijangkau secara maksimal oleh pemerintah daerah. Misalnya, mengenai infrastruktur menuju lokasi wisata, sarana dan prasana, serta hal lainnya.

"Masih banyak keluhan dari masyarakat yang mau menuju tempat wisata tapi infrastrukturnya kurang diperhatikan. Seharusnya, pemda lebih memahami kondisi di daerah," ujar dia.

2. Banyak destinasi wisata daerah yang kelasnya sudah dunia

instagram.com/infopendaki_id

Pudji mengungkapkan, potensi wisata daerah di Tanah Air sebenarnya jauh lebih menarik dibandingkan dengan negara lain. Sebab, banyak potensi pariwisata di Indonesia sebenarnya sudah berkelasnya dunia, seperti Borobudur dan Raja Ampat.

Namun, masih banyak destinasi wisata lain yang kelasnya sudah dunia tetapi masih tersembunyi dan belum dikenal wisatawan. Hal itu karena lokasi wisata ini belum dijadikan acuan dan magnet untuk menarik wisatawan.

“Tempat objek wisata itu sendiri juga kurang jadi acuan dan magnet, misalnya masalah kecil seperti kebersihan dan manajemen,” ujar caleg NasDem dari Dapil Jawa Barat IV (Kabupaten dan Kota Sukabumi).

3. Pengembangan wisata harus total

Keindahan Alam Di Indonesia

Ia menilai, sektor pariwisata bisa mendatangkan devisa bagi bangsa jika dilakukan secara baik. Karena itu, pemerintah harus total menjadikan pariwisata sebagai komoditi yang luar biasa.

"Masih banyak objek wisata di daerah lain yang menyimpan potensi luar biasa," ungkap dia.

4. Ciptakan manajemen dan SDM pariwisata lebih baik

IDN Times/Imam Rosidin

Karena itu, Pudji menilai manajemen sangat penting bagaimana melayani masyarakat yang akan wisata. Menurut dia, saat ini persoalan wisata di bidang SDM masih belum maksimal

“Pemerintah daerah dengan ada kepedulian ditambah pemerintah pusat yang berikan instruksi, mau tidak mau ya tempat wisata ini dijadikan sebagai ikon,” jelas dia.

5. Asita dukung program pemerintah genjot kunjungan wisatawan mancanegara

ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Travel Agen Indonesia Rudiana mengatakan, kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam menggenjot jumlah wisatawan patut diapresiasi.

“Secara peningkatan memang ada peningkatan tren naik, namun kalau dari sisi destinasi, kita lihat Bali masih utama, ada target yang belum tercapai, lalu juga ada bencana, yang membuat orang yang melakukan pembatalan ke Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan, seluruh pemangku kepentingan pariwisata memang harus berperan demi meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia. Namun ia melihat justru kendala terjadi pada wisatawan domestik.

“Karena tiket pesawat mahal, orang Indonesia malah tidak jadi, atau menunda keberangkatan. Akhirnya mereka malah pergi ke luar negeri, dimana tiketnya lebih murah,” tuturnya.

Berita Terkini Lainnya