Ridwan Kamil hingga Rektor UNPAR Dorong Wawasan Menuju Indonesia 2045
Perkuat sinergitas pentahelix untuk kekuatan bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Katolik Parahyangan (IKA Unpar) bekerja sama dengan Ikatan Alumni FISIP Unpar menggelar Seminar Kebangsaan dengan tema besar “Dengan Semangat Kebangsaan, Menjaga Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tengah Arus Globalisasi” yang dilaksanakan secara daring pada 2 Juni 2021, lalu.
Dalam acara ini dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rektor Unpar Mangadar Situmorang, Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Pengamat Politik Bonggas Adi Chandra, serta Jurnalis Narasi TV Sharon Margriet.
Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D mengungkapkan, perguruan tinggi memiliki peranan dalam menanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan. Menurut dia, persoalan kebangsaan adalah ikhtiar ilmiah, bukan hanya politis.
“Termasuk sikap-sikap humanisme dan tidak kalah penting adalah atas dasar kemampuan yang dikembangkan, perguruan tinggi bisa berkontribusi bagi upaya mempertahankan Pancasila, merawat kebangsaan, menjaga kebhinekaan, dan mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial,” tutur Mangadar.
1. Ridwan Kamil ajak millennial perkuat nilai Pancasila demi bangsa Indonesia
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, perkembangan teknologi di era revolusi 4.0 ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Sebab, perkembangan teknologi saat ini juga perlu diimbangi dengan pentingnya memilah informasi. Sebab, perkembanan informasi digitalisasi tak memungkiri mampu menggerus semangat kebangsaan.
Karena itu, menurut Emil, diperlukan perekat bagi Bangsa Indonesia terutama melaui penghayatan sila ke 3 Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”. Selebihnya diharapkan masyarakat Indonesia juga dapat lebih berkemampuan di dalam memilah informasi.
Emil mengungkapkan, telah banyak negara hancur karena hanya memaksakan diri berdasarkan satu agama, satu etnis, ataupun karena menjalankan pemerintahannya dengan melupakan aspek keadilan sosial. Untuk itu Ridwan Kamil berpesan, dalam rangka menjadikan Indonesia unggul di tahun 2045, Pancasila harus selalu menjadi perekat kebangsaan.
Kang Emil-begitu kerap dirinya disapa-menuturkan bahwa wawasan kebangsaan sangat penting, karena tekanan terhadap Keindonesiaan selalu ada. Karena itu, memperkuat dan mempererat sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia mutlak dilakukan. Tetap berpegang teguh pada Pancasila dan merespons disrupsi digital dengan kehati-hatian jadi jawaban.
Dia menyebut, Indonesia bisa menjadi negara adidaya pada tahun 2045, dengan syarat generasi muda kini tak terdisrupsi hal yang dapat memecah belah bangsa. Indonesia 2045, lanjut dia, akan terwujud melalui tiga hal yaitu sosial-politik yang kondusif, ekonomi yang terjaga di atas 5 persen, dan generasi muda yang kompetitif dan adaptif.
“Dunia digital 4.0 ini memberikan banyak peluang mengakses informasi dengan cepat. Tapi jangan lupa dunia digital juga ada sisi gelap, yaitu banyak beredarnya berita bohong dan akan menggerus semangat kebangsaan, ideologi Pancasila bagi mereka-mereka yang pondasinya tidak kuat,” tuturnya.