TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penelitian Anti Mainstream, Ketua FAST Sri Safitri Syah Jadi Doktor Digital Experience

Lakukan analisis di 132 perusahaan dalam waktu 2 tahun 10 bulan

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Ketua Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) Sri Safitri syah dikukuhkan menjadi doktor manajemen Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dalam sidang promosi di Lantai 5 Gedung Pascasarjana FEB Unibraw, Selasa (6/12/2022).

Membawakan judul disertasi, "Pengaruh Customer Experience Management Terhadap Marketing Performance melalui Digital Business Innovation, Digital Operational Excellence, dan Digital Value Co-Creation sebagai Mediasi (Studi pada Industri Teknologi Informasi Komunikasi di Indonesia)", sejumlah temuan penting berhasil dipaparkan Head of Education Ecosytem PT Telkom tersebut.

Salah satunya yang melawan arus/anti mainstream adalah bahwa manajemen pengalaman pelanggan (customer experience management/CEM) tidak berpengaruh signifikan terhadap performansi marketing, baik secara langsung maupun melalui mediasi digital business innovation.

1. Doktor Digital Experience yang anti mainstream

IDN Times/Istimewa

Padahal selama ini, publik Indonesia mengenal perempuan pimpinan edutech Pijar Mahir ini sebagai pakar customer experience. Hal ini antara lain dibuktikannya dengan berbagai penghargaan internasional terkait CX, serta menjadi Ketua Umum ICXP (Indonesia Customer Experience Profesional) hingga pernah menjadi Deputy EVP CX & Digitization PT Telkom.

"Bahwa CX tidak mempengaruhi performansi marketing, baik dalam paramater keuangan ataupun non keuangan. Inilah fakta akademik yang ditemukan, terlebih saya juga ingin dikenal sebagai doktor Digital Experience yang anti mainstream, yang tak hanya faham teknologi atau marketing semata tapi juga bisa memadukan keduanya,"kata dia.

Turut hadir dalam sidang tersebut Wakil Rektor 2 Telkom University Henry Christiadi serta Direktur Yayasan Pendidikan Telkom Yuddy Aryadi.

2. Lakukan analisis di 132 perusahaan dalam waktu 2 tahun 10 bulan

Ilustrasi Penelitian Ilmiah (IDN Times/Mardya Shakti)

Spirit yang bercampur pembawaan have fun siang itu terus dipancarkan Uni Fitri, sapaannya, sekalipun penelitiannya relatif berat. Yakni memadukan metode kualitatif serta kuantitatif (mix methode) dengan unit analisis hingga 132 perusahaan. Sekalipun demikian, penyelesaian perkuliahan sangat cepat dituntaskannya untuk level S3, yakni selama 2 tahun 10 bulan (angkatan 2020).

Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa Customer Experience Management memiliki 2 indikator dan 6 item, Digital Business Innovation memiliki 3 indikator dan 11 item, Digital Operational Excellence memiliki 3 indikator dan 10 item, Digital Value Co-creation memiliki 3 indikator dan 11 item, serta Marketing Performance memiliki 2 indikator dan 6 item.

Kemudian, Digital Business Innovation berperan sebagai mediasi parsial dalam hubungan Customer Experience Management dengan Marketing Performance sedangkan Digital Operational Excellence dan Digital Value Co-creation berperan sebagai mediasi sempurna.

"CX sendiri berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja pemasaran jika disertai dengan upaya perbaikan keunggulan operasional secara digital dan penciptaan nilai bersama pelanggan," sambung perempuan yang disertasinya diampu Ketua Promotor Prof. Achmad Sudiro dengan dua Ko promotor yakni Dr. Fatchur Rohman dan Dr. Mugiono.

Berita Terkini Lainnya