TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Siapkan PSBM Jika Kasus Positif COVID-19 Terus Naik di Bandung 

Kini, seluruh kecamatan di Bandung ada kasus positif aktif

IDN Times/Humas Bandung

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mempersiapkan langkah mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) jika kasus penularan virus corona terus bertambah di setiap wilayah.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, hingga saat ini Pemkot Bandung masih menerapkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat untuk menekan penularan virus corona atau COVID-19. Dalam kebijakan AKB diperketat ini pemerintah akan memberikan sanksi berat terhadap para pelanggar protokol kesehatan. 

Menurut dia, penyebaran virus corona di Kota Bandung masih cukup terkendali meskipun terdapat penambahan kasus positif aktif dalam beberapa pekan terakhir. Karena itu, Yana mengingatkan kembali kepada warga Bandung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kami sekarang menerapkan AKB diperketat. Penerapan sanksi sudah dilakukan," kata Yana.

1. Langgar AKB diperketat, siap-siap kena sanksi berat

IDN Times/Humas Bandung

Yana menyebutkan, pemkot dan Satgas Penanggulangan COVID-19 terus berusaha menekan kasus penyebaran virus corona di Kota Bandung. Meski, hingga saat ini Kota Bandung masih berada di zona oranye.

Yana juga mengingatkan para pengusaha agar tetap mematuhi aturan. Mulai dari protokol kesehatan hingga soal jam operasional. 

"Tempat yang diberikan relaksasi itu sudah paham. Tempat makan dan sebagainya itu sesuai aturan. Kalau mereka langggar, saya minta petugas untuk menyegelnya," tegas Yana.

2. PSBMK bisa jadi pilihan jika kasus COVID-19 di wilayah terus meningkat

IDN Times/Humas Bandung

Yana mengungkapkan, bertambahnya kasus positif aktif di Kota Bandung tidak membuat pemkot menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab jika menerapkan PSBB di Kota Bandung, akan ada konsekuensi yang timbul dari berbagai aspek. Oleh karenanya, Kota Bandung memilih pemberlakuan AKB yang diperketat.

"Kalau PSBB itu banyak konsekuensinya. kita harus mengajukan izin. Termasuk menyiapkan JPS (Jaring Pengaman Sosial) dan sumber daya lainnya. Hal yang paling memungkinkan itu PSBMK, seperti Secapa. Itu hasilnya baik," katanya usai meninjau simulasi Timezone Bandung Indah Plaza, Selasa 15 September 2020.

Menurut Yana, PSBMK yang diterapkan di wilayah tersebut beberapa waktu lalu cukup berhasil. Karena skala mikro dengan partisipasi warga yang benar-benar saling menjaga dibandingkan dengan skala besar.

"PSBMK bisa diterapkan di sebuah wilayah jika memang skala mikro dan trennya luar biasa, estimasi reproduksinya, dan itu sesuai domisili (kasus positif)," katanya.

"Ada parameter yang digunakan (PSBMK). Parameternya estimasi reproduksi, bisa saja itu dilihat nanti per skala kecamatan dan kelurahan. Tapi cukup banyak juga kecamatan yang zero (kasus COVID-19)," katanya.

Berita Terkini Lainnya