TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Janji Politik Bedas, Kenalkan Kartu Tani di Pilkada Kabupaten Bandung 

Jika terpilih, Bedas bakal anggarkan Rp50 miliar per tahun

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kabupaten Bandung sudah berlangsung sejak 26 September hingga 5 Desember 2020, mendatang. Sejumlah kandidat peserta pilkada terus memberikan janji politiknya kepada masyarakat agar terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Bandung periode 2021-2026.

Seperti yang dilakukan pasangan calon (paslon) Bupati Bandung nomor urut 3, Dadang Supriatna dengan Syahrul Gunawan. Paslon  nomor 3 dengan sebutan 'Bedas' ini memperkenalkan Kartu Tani yang akan diberikan kepada para petani jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Bandung, nanti.

1. Kartu peduli umat melayani rakyat (PUMR)

IDN Times/Istimewa

Program Kartu Tani ini merupakan program Kartu Peduli Umat Melayani Rakyat (PUMR) yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Barat bagi para calon kepala daerah di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Kartu tani diperuntukan bagi para pelaku tani yang memiliki lahan sendiri dan masuk dalam kriteria pelaku tani yang berdomisili di Kabupaten Bandung," ujar Dadang Supriatna dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (2/9/2020).

2. Bakal dianggarkan sebesar Rp50 miliar per tahun untuk para petani

tek.id

Menurut pria yang akrab disapa Kang DS itu, program Kartu Tani merupakan bantuan bagi para petani dengan anggaran sebesar Rp50 miliar per tahun yang bertujuan untuk mengantisipasi banyaknya petani yang merugi.

Dalam program Kartu Tani ini, lanjut Kang DS, pemerintah menyiapkan segala bentuk kebutuhan petani mulai dari sebelum, proses, hingga sesudah bertani. Artinya, pemerintah bakal membantu segala kebutuhan bertani hingga pemasaran hasil pertanian.

"Dengan program Kartu Tani ini, bukan berarti pemerintah ingin menghilangkan para tengkulak. Tapi, dengan program Kartu Tani ini, pemerintah harus mampu mengolaborasikan para tengkulak, sehingga ke depannya tidak ada lagi petani yang merugi di kala musim panen tiba," jelas Kang DS.

3. Hadir karena keprihatinan petani di Kabupaten Bandung

Ilustrasi pertanian (IDN Times/Rochmanudin)

Lebih lanjut Kang DS mengatakan, Kartu Tani ini digagas berdasarkan keprihatinan terhadap kondisi para petani di Kabupaten Bandung. Dengan kondisi yang sangat strategis di bidang pertanian, masih banyak petani yang sering merugi di kala musim panen tiba karena kebinggungan memasarkan hasil pertaniannya yang dihargai murah oleh para tengkulak.

Ke depannya, kata Kang DS, lewat program Kartu Tani ini, pemerintah mampu turun tangan membantu para petani, salah satu contohnya yakni membangun kerja sama bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) dan ritel-ritel minimarket serta supermarket yang ada di Kabupaten Bandung untut turut serta memasarkan hasil pertanian para petani.

"Lewat program Kartu Tani ini, nantinya pemerintah akan memberikan ambang batas harga di kala musim panen mengalami surplus, sehingga harga jual hasil pertanian tidak akan anjlok dan pemerintah mensubsidi selisih harga jual antara petani dan tengkulak," katanya.

Berita Terkini Lainnya