IAI Dorong Riset Lokal Tentang Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Indonesia mempertimbangkan penerapan konsep harm reduction
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menilai sudah saatnya Indonesia mempertimbangkan penerapan konsep pengurangan bahaya (harm reduction) untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
Ketua IAI, Nurul Falah Eddy Pariang, menyatakan penerapan pengurangan bahaya di Indonesia masih belum dipertimbangkan sebagai salah satu opsi utama untuk perlindungan kesehatan masyarakat.
“Konsep harm reduction sudah populer di luar negeri, bahkan secara aktif dipromosikan oleh Pemerintah sejumlah negara. Sayangnya, kita masih belum terlalu familiar dengan konsep ini,” kata dia dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis(3/12/2020).
1. Konsep pengurangan bahaya kesehatan dinilai positif untuk publik
Padahal, menurut dia pengaplikasian pendekatan harm reduction bisa dengan mudah ditemui di kehidupan sehari-hari seperti misalnya mengurangi risiko dari gula dengan pemanis stevia sebagai alternatif. Lebih lanjut, Nurul Falah mengatakan pentingnya peran aktif pemerintah untuk turut mempromosikan pendekatan ini.
“Di luar negeri, pendekatan ini kan terbukti membawa dampak positif bagi kesehatan publik, terutama terkait penyakit tidak menular, kenapa kita tidak coba untuk belajar dari contoh yang berhasil,” tegas Nurul Falah.
Menurutnya, sebagai langkah awal tentu dibutuhkan kajian ilmiah mendalam sebagai landasan dalam mengambil sikap dan penentu arah kebijakan. “Minimnya riset dapat menyebabkan kealpaan informasi dan berujung pada simpang-siurnya informasi. Tanpa adanya penelitian, kita tidak bisa mengambil kesimpulan yang konklusif untuk memaksimalkan implementasi pendekatan harm reduction bagi kesehatan masyarakat. Apoteker dapat turut terlibat dalam penelitiannya” tambahnya.
Baca Juga: Konsep Harm Reduction Bisa Diterapkan pada Produk Tembakau Alternatif