TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gus Muhaimin: Kekuatan Mandiri, Cara  Indonesia Lepas dari Ketergantungan Negara Lain

Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mengajak bangsa Indonesia menjadi bangsa mandiri yang tidak ketergantungan kepada negara-negara lain.

Hal tersebut disampaikan Gus Muhaimin menandatangani prasasti Komitmen Program Kedualatan Pangan bersama Serikat Petani Pasundan (SPP) di Desa Margaharja, Kecamatana Sukadana, Kabupaten Ciamis pada Minggu, 27 Maret 2022.

Wakil Ketua DPR RI ini menerangkan cita-cita Indonesia bisa terwujud bilamana mencontoh perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Margaharja yang selama 20 tahun memperjuangkan hak-hak ekonominya.

"Dimana hak-hak rakyat terpenuhi, komitmen secara partisipasi dan bersama-sama membangun gotong-royong, kekuatan untuk mandiri inilah yang harus dijaga," kata Gus Muhaimin.

1. Mulai bangun kemandirian untuk kemakmuran dan kesejahteraan masa depan

IDN Times/Istimewa

Menurutnya, kekuatan mandiri ini harus dijaga, dikokohkan sehingga Indonesia yang ketergantungan kepada pasar global, kepada teknologi-teknologi yang dikuasai negara lain termasuk di bidang kesehatan mulai dari alat kesehatan hingga obat-obatan.

"Maka ditempat barokah ini mengajak bangsa Indonesia mari kita bangun kemandirian untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di masa yang akan datang," ujarnya.

2. Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah

IDN Times/Istimewa

Gus Muhaimin juga menyatakan siap bekerja sama membangun pertanian unggul di Desa Margaharja yang didampingi oleh SPP ini.

"Kita siap canangkan kerja sama dengan masyarakat di sini membangun pertanian unggunlan disini. Saya siap menjadi bagian dari kerjasama untuk mewujudkan keadilan kemakmuran," paparnya.

Gus Muhaimin menegaskan cita-cita mewujudkan kemakmuran ini sangat mudah dilakukan yang mana Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah juga sumber daya manusia tangguh, ungggul, dan gotong royong.

"Tinggal melaksanakan secara utuh, konsekuen seluruh perintah dan komitmen kehadiran dan kelahiran bangsa. Kalimat sederhananya konsisten menjalankan Pancasila dan UUD secara murni dan komsekuen," pungkasnya.

Berita Terkini Lainnya