TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPD Golkar Jabar Ingatkan Calegnya Hindari Politik Uang saat 17 April

Dedi Mulyadi enggan kadernya seperti Bowo Sidik

IDN Times/Yogi Pasha

Bandung, IDN Times - DPD Partai Golkar Jawa Barat mengultimatum seluruh calon anggota legislatif (caleg)-nya untuk menghindari praktik politik uang di ajang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, nanti.

Ultimatum tersebut dikeluarkan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi melalui surat edaran yang disampaikan kepada seluruh kader dan caleg yang bakal bertarung di Pileg pada 17 April 2019, mendatang.

"Ini penegasan kami pada seluruh caleg untuk tidak memakai politik uang guna menjaring suara," tegas Dedi di Bandung, Rabu (10/4/2019).

1. Ultimatum larangan politik uang berlaku untuk seluruh kader dan caleg Golkar

IDN Times/Yogi Pasha

Ultimatum tersebut ditandai dengan terbitnya surat edaran resmi terkait larangan caleg melakukan praktik politik uang jelang hari pencoblosan, 17 April 2019 yang ditandatangani Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi.

Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, surat tersebut akan dilayangkan kepada seluruh caleg Partai Golkar di seluruh kabupaten/kota maupun provinsi. 

2. Golkar Jabar ingin jaga kualitas pemilu tanpa politikk uang

IDN Times/Mahendra

Menurutnya, surat edaran tersebut juga menegaskan sikap Partai Golkar untuk menjaga kualitas hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dan menjaga integritas partai tersebut di Provinsi Jabar. "Surat edarannya kami kirimkan ke masing-masing calon legislatif," tegas Dedi.

3. Golkar Jabar tak ingin terulang seperti Bowo Sidik

(Partai Golkar sumbang anggota DPR terbanyak yang diperiksa KPK) IDN Times/Sukma Shakti

Dedi berpesan agar caleg Golkar Jabar bisa menjaga marwah partai berlambang pohon beringin tanpa harus merusak dengan praktik politik uang.

"Pemilu merupakan ikhtiar demokrasi untuk melahirkan para pemimpin berkualitas yang mampu menjawab seluruh tuntutan dan aspirasi masyarakat," tegas Dedi.

Seperti diketahui, baru-baru ini seorang anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar menjadi tersangka suap. Dari kasusnya, terungkap 400 ribu amplop berisi uang yang disebut KPK diduga untuk serangan fajar. Bowo diketahui juga merupakan Caleg Golkar Dapil II Jateng. 

Berita Terkini Lainnya