TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Kejayaan Maritim Nusantara dari KRI Dewaruci di Laut Cirebon

Masyarakat diajak menyelami sejarah maritim Nusantara

KRI Dewaruci bersandar di Pelabuhan Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Cirebon, IDN Times - Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci kembali bersandar di Pelabuhan Cirebon, Jumat (23/9/2022). Kedatangan kapal legendaris kebanggaan Indonesia itu membuka kunjungan edukasi bagi pelajar dan masyarakat umum ihwal sejarah dan mengenal lebih dekat KRI Dewaruci.

Bertajuk Ekspedisi Maritim 2022: Jelajahi Kejayaan Maritim Nusantara, KRI Dewaruci mulai dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu 24-25 September 2022. Pengunjung dapat menikmati pemandangan kapal Dewa Ruci hingga bagian dalam kapal.

1. Ekspedisi kejayaan maritim Nusantara

KRI Dewaruci bersandar di Pelabuhan Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kadispenal, Laksamana TNI Julius Widjojono mengatakan, kedatangan KRI Dewaruci ke Pelabuhan Cirebon merupakan rangkaian Ekspedisi Kejayaan Maritim Nusantara. Cirebon merupakan daerah singgah pertama Kapal Dewa Ruci dalam ekspedisi ini.

Setelah berlayar dari Jakarta ke Cirebon, KRI Dewaruci kembali melanjutkan ekspedisi maritim ke Tegal, Semarang, Salatiga, Juwan, Rembang, Gresik, Surabaya, Pacitan, Yogyakarta, Cilacap, Pangandaran, dan kemudian kembali Jakarta.

"Kami berangkat dari Jakarta, dan Cirebon merupakan daerah pertama yang disinggahi KRI Dewaruci dalam ekspedisi ini," ujarnya saat memberikan keterangan pers, Jumat (23/9/2022).

2. Cirebon bagian dari sejarah maritim Nusantara

KRI Dewaruci bersandar di Pelabuhan Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Menurutnya, Cirebon menjadi salah satu daerah singgah ekpedisi pelayaran KRI Dewaruci karena tak terlepas dari bagian sejarah kejayaan maritim nusantara. Julius mengatakan, ada beberapa peninggalan sejarah keemasan maritim di Cirebon.

Salah satunya pertempuran hebat KRI Gadjahmada 408 melawan penjajah dan kisah heroik Kapten Letnan Samadikun. Di Cirebon pula terdapat situs monumen dan makam Kapten Samadikun. Tujuan dari ekspedisi ini adalah menggugah kembali kesadaran memori kolektif masyarakat tentang kejayaan maritim Nusantara.

"Di Cirebon terdapat situs yang berkaitan dengan kejayaan maritim, yaitu tenggelamnya kapal KRI Gadjahmada, Kapten Samadikun, ada museum dan ada makan Kapten Samadikun. Tujuan ekspedisi ini kami ingin mengembalikan fakta bahwa bangsa ini adalah bangsa maritim," ujar Julius.

3. Bangsa maritim harus punya karakter

Warga menikmati kemegahan KRI Dewaruci yang bersandar di Pelabuhan Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Di samping itu, tujuan ekspedisi maritim Nusantara 2022 ini yaitu menggali potensi generasi muda dengan mengubah cara berpikir kembali ke laut. Julius menjelaskan, sebagai bangsa maritim harus memiliki karakter pencipta bukan pengikut.

Cara berpikir seperti itu harus dibangkitkan kembali. Mengingat, bangsa ini memiliki kejayaan sejarah maritim seperti kedigdayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan, kata Julius, pada tahun 1500, Ratu Kalinyamat dari Kerajaan Demak, Jepara pernah ditakuti bangsa di dunia atas kekuatan maritimnya.


"Kita tahu, karakter sebagai bangsa maritim adalah menjadi trendsetter bukan jadi follower. Cara berpikir seperti itu harus dibangkitkan kembali. Mengingat kejayaan Sriwijaya dan Majapahit. Ada juga Ratu Kalinyamat dari Jepara. Pada tahun 1500 ditakuti bangsa-bangsa di dunia," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya