TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Peninggalan Jepang, Benteng Pengintai Ditemukan di Indramayu

Diduga dibangun sejak tahun 1970-an

Istimewa

Indramayu, IDN Times - Warga Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan bangunan berupa benteng perlindungan yang diduga peninggalan masa kolonial Jepang. Benteng itu ditemukan di sekitar lokasi Pantai Dadap sebanyak tiga buah.

Satu bangunan benteng ditemukan di sisi pantai blok Kongsi Baro Buntung dalam kondisi utuh. Bangunan dibaluti semen dan besi ini masih lengkap dengan dua jendela pengintai dan satu buah pintu.

1. Benteng perlindungan diduga ada sejak penjajahan Jepang

Istimewa

Kepala Desa Dadap, Asrikin, mengatakan temuan benteng pengintai pada masa penjajahan Jepang ini diduga dibangun sejak tahun 1970-an. Akan tetapi, keberadaannya tertutup tanah abrasi pantai.

Ketiga bangunan itu pertama kali ditemukan masyarakat setempat. Dari penelusuran sejumlah masyarakat mengenai sejarah Desa Dadap, kawasan itu dikenal ditinggali pasukan kolonial Jepang.

"Bangunan perlindungan awalnya diketahui informasinya dari masyarakat yang menyatakan di Dadap banyak sekali tinggalan masa penjajahan Jepang," jelas Asrikin, Sabtu (4/1).

2. Parit dan bekas mercusuar ditemukan

Istimewa

Melalui informasi itu, Asrikin bersama warga setempat mencari di sekitar lokasi. Mereka kemudian berhasil menemukan satu buah bangunan berupa pillbox perlindungan. Sementara dua buah pillbox perlindungan lainnya masih berada di muara Pelabuhan Dadap dan di sisi pantai Blok Baro Buntung.

Selain menemukan tiga buah pillbox perlindungan, masyarakat pun menemukan parit yang posisinya berada di tengah laut dan bekas bangunan mercusuar. Parit dan bekas bangunan mercusuar itu diduga masih satu masa dengan ketiga pillbox perlindungan yang ditemukan.

"Selain pillbox perlindungan kami juga menemukan parit dan bekas bangunan mercusuar," kata Asrikin.

Adanya temuan benda peninggalan masa lalu ini, langsung dikomunikasikan dengan Tim Ahli Cagar Budaya Indramayu dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat. Apabila memungkinkan, temuan tersebut akan dijadikan wahana wisata sejarah dan budaya bagi masyarakat setempat.

Berita Terkini Lainnya