TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sempat Isolasi Corona, Bupati Karawang Telah Pulih dan Mulai Aktivitas

Kesehatan bupati akan terus dipantau

instagram.com/cellicanurrachadiana

Karawang, IDN Times - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menjadi orang pertama di Karawang yang sembuh dari COVID-19. Ia kemudian menjalani isolasi selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh.

Masa isolasinya berakhir dan kondisi kesehatan orang nomor satu di Karawang ini dinyatakan benar-benar membaik. Itu sesuai dengan hasil pemeriksaan lanjutan yang dilakukan pada Senin (27/4) di RSUD Karawang.

Alhamdulillah pemeriksaan atau screening kesehatan ibu bupati hasilnya bagus. Kami harap pasien yang dinyatakan sembuh lainnya juga kondisinya semakin membaik,” ujar Fitra Hergyana, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang, kepada wartawan.

Atas kondisi itu, ia mengatakan bahwa bupati sudah dapat kembali beraktivitas sebagai kepala daerah, meski untuk sementara ini lebih banyak dilakukan di rumah dinas.

1. Tidak ada tambahan kasus positif

Mahendra

Kasus positif COVID-19 di Karawang untuk sementara ini bertahan di angka 89 orang, Itu menjadi kabar baik, setelah tak ada lagi pasien positif COVID-19 tambahan pada Senin (27/4).

Hal itu ditegaskan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana saat menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Karawang, kepada wartawan.

Alih-alih menambah pasien positif, Fitra justru melaporkan adanya dua pasien positif yang telah sembuh. Dengan demikian, total orang yang sembuh dari COVID-19 di Karawang kini berjumlah 33 orang.

2. Klaim tingkat kesembuhan pasien COVID-19 tinggi

Istimewa

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengklaim tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Karawang cukup tinggi. Hal tersebut disimpulkan karena secara penanganan, tim medis Karawang bekerja dengan baik dan didukung adanya alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Paru Jatisari, Karawang.

Dengan adanya alat itu, hasil uji swab pasien hanya membutuhkan waktu paling lama 24 jam. Sedangkan sebelumnya hasil swab di kementerian dan Labkesda Provinsi Jabar baru diketahui lima sampai dua minggu, karena adanya antrean pemeriksaan.

Berita Terkini Lainnya