Vaksinasi Dosis Pertama di Jabar Tertinggi Se-Indonesia, Kok Bisa?
Bagaimana strategi Jabar?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Hingga 21 Desember 2021, lebih dari 26 juta warga Jawa Barat sudah melakukan vaksinasi dosis pertama, dan berhasil menjadi jumlah tertinggi se-Indonesia. Posisi kedua ditempati Jawa Timur dengan jumlah 23 juta warga, lalu Jawa Tengah dengan 21 juta warga serta DKI Jakarta dengan jumlah 11 juta warga.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengakselerasi program vaksinasi dosis satu dan dua. Hingga 21 Desember 2021, angka vaksinasi dosis pertama di Jawa Barat sudah mencapai 70 persen dan dosis dua mencapai 50 persen lebih.
Ridwan Kamil mengatakan, laju peningkatan vaksinasi di Jawa Barat mencapai angka 1 persen dalam dua hari. Karena itu, Emil, panggilan Ridwan Kamil, optimistis angka vaksinasi bisa tembus 75 persen hingga 31 Desember 2021.
“Kami melakukan sejumlah inovasi untuk mengakselerasi angka vaksinasi dosis pertama dan kedua. Contohnya, para penerima bantuan sosial diwajibkan untuk melakukan vaksinasi dulu sebelum menerima bansos,” kata Kang Emil saat membuka webinar Jawa Barat Kejar Vaksinasi, Pulihkan Ekonomi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/12/2021).
1. Bagaimana Jawa Barat mengakselerasi vaksinasi
Emil menambahkan, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia yaitu 50 juta jiwa. Jadi, kata Emil, Jawa Barat akan selalu kesulitan apabila terjadi krisis.
Meski mempunyai jumlah penduduk yang besar, Jawa Barat mampu mengakselerasi vaksinasi dosis pertama dan kedua. Salah satu caranya dengan cara jemput bola yaitu puskesmas mendatangi perumahan penduduk untuk melakukan vaksinasi.
“Di Jawa Barat, jumlah puskesmas itu sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk. Karena itu, puskesmas yang keliling mendatangi masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Selain itu, Pemprov Jabar juga terus menyempurnakan sistem terkait pengendalian COVID-19,” kata Kang Emil.
Baca Juga: Gebyar Vaksinasi, Baznas Jabar Genjot Vaksinasi di Pesantren
Baca Juga: Jurus AS Hadapi Omicron Tanpa Lockdown: Perbanyak Tes dan Vaksinasi
Baca Juga: Vaksinasi Tahap Pertama di Bandung Tembus 100 Persen