Vaksinasi Tahap Pertama di Bandung Tembus 100 Persen

Ada 1,9 juta warga Bandung sudah dapat vaksin COVID-19

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung berhasil merampungkan vaksinasi tahap pertama mencapai 100 persen. Vaksinasi pun tetap dilakukan kepada mereka yang membutuhkan meski target tersebut sudah tercapai.

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, guna menciptakan kekebalan kelompok di Kota Bandung, minimal harus bisa memberikan vaksin kepada 1.952.358 orang. Angka tersebut didapat dari standar minimal cakupan sebesar 70 persen dari jumlah penduduk di Kota Bandung.

Dari data laporan terakhir pada 19 Desember 2021, dosis pertama vaksinasi di Kota Bandung sudah mencapai 1.956.190 orang. Sementara dosis kedua mengikuti sebanyak 1.732.031 orang.

"Kita sudah melebihi target atau total sudah 100,20 persen. Untuk vaksin kedua sudah mencapai 88,70 persen," ucap Ema Sumarna melalui siaran pers dikutip Selasa, (21/12/2021).

1. Vaksinasi dosis tahap kedua coba dipercepat

Vaksinasi Tahap Pertama di Bandung Tembus 100 PersenIlustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Uni Lubis)

Ema yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung menjelaskan, capaian ini sudah sangat baik mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengakselerasi agar target 100 persen vaksinasi tercapai pada Desember 2021. Dengan begitu, kekebalan kelompok di Kota Bandung dapat secepatnya terbentuk.

Sedangkan untuk dosis kedua masih belum bisa dipastikan selesai, mengingat adanya masa jeda pemberian vaksin dan harus mencocokkan jadwal penyuntikan vaksin.

"Vaksin tidak ada masalah, tapi mengenai penjadwalan orang yang mungkin pada saatnya vaksin bisa saja dalam waktu bersamaan punya agenda lain, itu tidak mudah. Tinggal dibantu saja bahwa ini prioritas atau tidak," katanya.

2. Pandemik COVID-19 di Bandung terkendali

Vaksinasi Tahap Pertama di Bandung Tembus 100 PersenIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Dari laporan di lapangan, lanjut Ema, kondisi pandemik di Kota Bandung relatif terkendali, dengan indikator keterisian tempat tidur di kisaran 5 persen dan positivity rate sebesar 1,2.

Ema mengungkapkan, saat ini belum ada temuan kasus varian Omnicron di Kota Bandung. Meski begitu, dia mewanti-wanti agar warga Kota Bandung tak lengah dan mengabaikan protokol kesehatan.

"Hari ini belum ditemukan Omnicron dan mudah-mudahan selamanya tidak. Tapi yang paling utama itu tetap semua masyarakat harus prokes yang kuat dan disiplin tinggi," tuturnya.

3. Akan ada pengetatan selama masa Nataru

Vaksinasi Tahap Pertama di Bandung Tembus 100 PersenIlustrasi. Apel gelar pasukan Operasi Lilin 2019 Pengamanan Nataru. IDN Times/ Istimewa

Walau terkendali, Ema menyatakan, di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti pemerintah tetap menerapkan skema pengetatan untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

Bagaimana tidak, hal itu bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi gelombang kasus yang melonjak mengingat terdeteksinya varian baru COVID-19.

"Kebijakan yang saya dengar dari pimpinan, kegiatan old and new itu tidak (diperbolehkan). Baik kegiatan di dalam maupun di luar ruangan. Hotel juga sudah menyadari dan sudah diingatkan juga melalui aosisiasi dan sebagainya mereka tidak menyelenggarakan acara," ujarnya.

Selain itu, Ema menerangkan, bakal ada penyekatan untuk mengawasi mobilitas, serta penutupan di beberapa lokasi yang berpotensi dapat menimbulkan kerumunan, misalnya di alun-alun.

"Pembatsan antar-kabupaten kota saya pikir tidak seperti itu. Paling utama, boleh beraktivitas tapi benar-benar sesuai kepentingan paling urgent. Kalau tidak saya pikir ini (sabar) dulu," katanya.

Baca Juga: Vaksinasi Jimpitan, Gotong Royong untuk Percepatan Vaksinasi

Baca Juga: Ganjil-Genap saat Libur Nataru, Kemenhub: Berlaku Situasional 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya