Soal Liquid Vape Narkoba, Ini Tanggapan Produsen
"Teman saya dokter banyak nge-vape untuk berhenti merokok".
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Pengawasan peredaran narkoba kemasan cair (liquid) untuk digunakan pada rokok elektrik (vape) mengundang perdebatan. Salah satunya dari para penjual liquid vape, yang menilai bahwa sikap pemerintah tidak strategis dalam penanganan peredaran narkoba tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional Jawa Barat, Brigadir Jenderal Sufyan Syarif, mengatakan jika sejauh ini instansinya rutin mengawasi gerai-gerai penjualan cairan vape di Kota Bandung. Bahkan, ia pernah menangkap seorang penjual cairan vape yang telah dicampur dengan gorilla (salah satu jenis narkoba).
Tak hanya itu, ada pula Kepala Pusat Laboratorium Narkotika BNN, Mufti Djusnir, yang mengatakan jika BNN menolak peredaran rokok elektronik. Seperti dilansir Antara, alasan penolakan itu didasari oleh banyaknya temuan cairan vape yang mengandung narkoba, misalnya sabu-sabu dan ganja, sejak 2013.
Kota Bandung sendiri dipandang menjadi salah satu daerah dengan produsen cairan vape terbanyak. Saat ini, terdapat sekitar 60 produsen cairan vape yang aktif memproduksi dan memiliki legalitas. Jumlah tersebut bisa dibilang banyak, karena rata-rata kota besar hanya memiliki sekitar 30 produsen cairan vape.
Bagaiamana respons pengusaha cairan vape terhadap sikap BNN tersebut?
1. Awasi produsen, tidak hanya gerai
Ilham Mutazam, pemilik dari RCKS Juice Vape Liquid, sebuah rumah produksi cairan vape di Bandung, berharap jika BNN lebih baik mengawasi sektor produksi daripada gerai-gerai penjualan cairan vape di Bandung. Baginya langkah tersebut dinilai lebih strategis bagi BNN.
Lagian, lanjut Ilham, di Bandung sendiri belum semua gerai memenuhi standar yang baik—meski Indonesia belum menerapkan standar baku dalam memproduksi cairan vape. “Jadi pengawasan produksi lebih bagus, karena jujur enggak semua produsen itu memenuhi persyaratan produksi liquid. Dari segi steril, laboratorium, dan lain-lain,” kata Ilham, kepada IDN Times di rumah produksinya, Rabu (26/6).
“Jadi jangankan untuk bikin liquid narkoba, untuk memproduksi memenuhi standar saja banyak yang kesulitan,” tuturnya.
Baca Juga: BNN Jabar Awasi Peredaran Narkoba dalam Kemasan Liquid Rokok Elektrik