Sekolah Hancur karena Banjir, Manajer Persib Rela Tanggung Jawab
Umuh Muchtar akan menanggung semua biaya pembangunan sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Selasa (9/4), manajemen Persib Bandung beserta tiga pemainnya, Supardi Nasir, Febri Hariadi, dan I Made Wirawan, mengunjungi SD Aji Tunggal-Cijambe, Kota Bandung. Kedatangan mereka tak lain untuk memberikan beberapa barang bantuan, lewat nama Persib Bandung.
Namun, bantuan itu bertambah ketika manajer Persib, Umuh Muhtar, menengok seluruh sudut gedung SD Aji Tunggal-Cijambe. Raut wajahnya muram, dan turut merasakan kesedihan siswa-siswi SD yang sementara ini tak bisa bersekolah.
Dari sana, Umuh berinisiatif untuk membantu membangun sekolah yang terletak di Jalan Sukup Baru, Kota Bandung, itu. Tak hanya soal gedung sekolah yang bobrok, Umuh pun komit untuk membantu keperluan lainnya.
1. Memindahkan pekerja di proyeknya
Sepulangnya dari mengunjungi SD Aji Tungga-Cijambe, Umuh berjanji akan menghubungi pekerja bangunan untuk segera memperbaiki SD Aji Tunggal. Paling lambat, kata dia, minggu ini pekerja bangunannya sudah bekerja di sana.
“Saya akan segera (kerjakan). Mudah-mudahan di minggu ini juga sudah bergerak. Orang-orang pekerja saya di proyek akan di-stop dulu, diberhentikan, dan dilarikan ke sini,” kata Umuh, kepada awak pers di SD Aji Tunggal-Cijambe, Selasa (9/4).
Tak hanya itu, ia pun akan meminta para pekerja bangunannya untuk memakai pondasi beton dalam membangun kembali SD Aji Tunggal. “Supaya ini kuat, saya akan beton. Kasih beton di bawahnya supaya enggak jebol lagi,” ujarnya.Bantuan Umuh tak berhenti di sana
Namun, apa gunanya bangunan yang kokoh tanpa buku dan peralatan penunjang pendidikan lainnya. Selain merusak gedung sekolah, banjir yang terjadi pekan lalu itu pun membawa hanyut buku-buku dan perlengkapan sekolah lainnya.
“Silakan catat, apa yang urgen, saya siap dibantu. Bilang saja, jika ada yang mau dibantu di luar (masalah) bangunan ini," tutur Umuh.