TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penangkapan Teroris di Bandung Berkaitan dengan Gerakan ISIS

Polisi membawa sejumlah barang dari kediamannya.

Ilustrasi ISIS (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times – Pendalaman kepolisian terkait terduga teroris yang kediamannya digeledah oleh tim Detasemen Khusus (Densus) pada Kamis (10/10) memasuki babak baru. Polisi baru saja menyebut terduga teroris berinisial WBN itu merupakan bagian dari jaringan kelompok radikal ISIS di Indonesia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan keterangan tersebut. "Ada kaitannya dengan ISIS,” kata dia, saat dihubungi pada Jumat (11/10).

1. Berkaitan dengan terduga teroris di Bekasi

Humas Polda Jabar

Penggeledahan kediaman WBN sedikit jauh merupakan kelanjutan dari penangkapan AR dan SS, dua terduga teroris yang dicocok kepolisian pada September 2019 di Bekasi, Jawa Barat.

Jaringan itu, kata Trunoyudo, punya rencana untuk melancarkan sederet aksi terorisme di Jakarta dan Jawa Barat. “Saat ini proses pendalaman terkait itu di bawah Densus 88,” ujarnya.

2. Aktif di media sosial

Ilustrasi Terorisme (IDN Times/Sukmashakti)

WBN, lanjut Trunoyudo, merupakan orang yang aktif di dunia maya. Ia menggunakan media sosial untuk beberapa kepentingannya dalam urusan radikalisme ISIS.

Dari penangkapan dua terduga teroris di Bekasi, polisi tak hanya mendapat informasi soal WBN melainkan pula lokasi perakitan bom. “Lokasi perakitan bahan peledak atau bom itu ada di Cimahi dan sudah kami tangani,” ujarnya.

3. Penggeledahan di Bandung

IDN Times/Arief Rahmat

Pada Kamis (10/10), Densus 88 melakukan penggeledahan sebuah rumah tinggal terduga teroris WBN. Tempat tinggal itu berlokasi di Jalan Gunung Batu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

Lokasi penggeledahan merupakan bengkel yang bersebelahan dengan mess pekerja, dimana terduga WBN menjadi petugas keamanan di bengkel tersebut. Agus Salim, pemilik bengkel tak menyangka bahwa bawahannya terlibat dalam jaringan ISIS.

“Sejauh ini tidak (menunjukkan gelagat aneh). Dia itu asal Tasikmalaya dan seorang yatim piatu,” ujar Agus kepada wartawan pada Kamis (10/10).

Berita Terkini Lainnya