TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Kemarau, BMKG Prediksi 8 Daerah di Jawa Barat Alami Kekeringan

Waspada bagi daerah pesawahan.

IDN Times/Muhamad Iqbal

Bandung, IDN Times – Suhu dingin hingga mencapai 17 derajat celcius di tengah perkotaan Bandung ketika malam, adalah petanda memasuki musim kemarau. Banyak yang harus diwaspadai ketika musim ini datang, karena kerap menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Jawa Barat.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, fenomena suhu dingin tersebut merupakan kondisi rutin saban tahun. Maka, masyarakat, terutama petani, semestinya telah mengantisipasi kedatangan musim kemarau ini berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya.

BMKG mencatat ada beberapa titik di Jawa Barat yang rawan mengalami kekeringan. Di mana saja?

1. Dari Bekasi hingga Cirebon

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ada beberapa daerah yang diwaspadai Tony bakal mengalami kekeringan dalam musim kemarau ini. Di antaranya ialah Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Majalengka, Cirebon, Indramayu (bagian tengah), Sukabumi Selatan, dan Cianjur Selatan.

"Periode musim kemarau ini datang per bulan Juni, dan masuk di wilayah utara kemudian bergerak ke selatan,” kata Tony, ketika dihubungi via telepon pada Rabu (3/7). Enam dari delapan daerah yang diprediksi BMKG bakal mengalami kekeringan berada di utara Jawa Barat.

2. Peringatan bagi Indramayu

ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Namun, di antara delapan daerah itu, BMKG memberi peringatan kepada beberapa wilayah di bilangan Indramayu. Misalnya, wilayah Gantar-Bantarhuni yang diprediksi akan mengalami kekeringan ekstrem. “Maka kami memberi peringatan dini bagi wilayah itu karena potensi kekeringannya besar,” tutur Tony.

Dampak buruk bagi wilayah yang mengalami kekeringan akan berkali lipat bagi daerah pesawahan yang tak memiliki sistem irigasi. “Seharusnya para petani sudah mengantisipasi musim kemarau ini,” ujar dia.

3. Mengapa saat ini kondisi Bandung lebih dingin?

Instagram/bolangfirdaus

Saat musim kemarau, lanjut Tony, angin pasat tenggara bertiup melintasi Jawa barat atau angin timuran dari arah Australia. Sementara di Australia sendiri, akhir-akhir ini memang tengah melalui punca musim dingin, sehingga suhunya lebih dingin dibanding waktu penghujan.

“Ini kemungkinan terjadi pada Juli hingga September di Australia,” katanya.

Tak hanya itu, kondisi dingin saat ini pun sedikit banyak dipengaruhi dengan adanya kelembapan pada ketinggian 1,5 kilometer di atas permukaan laut. “Maka pada sore hari masih terlihat ada pembentukan awan pada ketinggian 3 km di atas permukaan laut. Dampaknya, kondisi kelembapan malam hingga pagi hari menambah kondisi suhu udara menjadi dingin,” ujar Tony.

4. Puncak terjadi pada Agustus

Sumber Gambar: saturiau.com

Sama halnya dengan puncak musim dingin Australia yang terjadi sejak Juli hingga September, puncak musim kemarau di Jawa Barat juga bakal terjadi pada Agustus hingga September 2019. “Tentu dengan karakteristik suhu udara yang kering,” ujarnya.

Prediksi tersebut tidak lepas dari rata-rata musim kemarau yang terjadi tiap tahun. Menurut data BMKG, Kota Bandung mengalami musim kemarau di antara Mei sampai Oktober tiap tahunnya.

Berita Terkini Lainnya