Mudik Lewat Tasikmalaya, Apa Saja yang Perlu Anda Tahu?
Mulai dari titik rawan sampai tempat istirahat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tasikmalaya, IDN Times - Selepas Kabupaten Garut, pemudik yang memilih jalur selatan Jawa Barat akan memasuki Kabupaten Tasikmalaya. Nyaris sama dengan Garut, di Kabupaten Tasikmalaya pemudik perlu ekstra hati-hati karena terdapat banyak jalur rawan kecelakaan.
Tak hanya itu, ada pula titik-titik kemacetan di sepanjang Kabupaten Tasikmalaya. Untuk mengatasi kelelahan selama perjalanan mudik, di daerah yang dijuluki Delhi van Java itu, pemudik dapat beristirahat di beberapa lokasi.
Berikut IDN Times ulas berbagai keperluan pemudik selama melintasi Kabupaten Tasikmalaya:
1. Tiga titik rawan kecelakaan di Gentong
Setelah menuntaskan jalur Kabupaten Garut yang berliuk-liuk, pemudik akan memasuki daerah Kadipaten, atau yang lebih sering disebut Gentong. Ketika menginjak kawasan tersebut, otomatis pengendara telah memasuki wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Perlu diwaspadai, ketika memasuki jalur ini, pengendara yang belum terbiasa akan dikagetkan dengan turunan tajam dan berbelok, area yang kerap mewarnai pemberitaan massa selama arus mudik. Turunan, yang ketika arus balik menjadi tanjakan itu, kerap dinamai sebagai Tanjakan Stroberi.
Setelah selesai melintasi jalur terjal gentong, pengemudi akan menemui jalur tengkorak yang sering disebut jalan leter U. Seperti namanya, jalan tersebut memang berbentuk huruf U.
Bahayanya, di setiap tikungan leter U, jalan yang mulanya bisa menampung empat mobil akan menyempit menjadi dua mobil saja. Kalau tidak hati-hati, jalur tersebut akan sangat berbahaya terutama bagi kendaraan besar seperti bus yang memerlukan ruang ketika menikung.
IDN Times mencoba mewawancarai salah satu pengguna jalan yang tengah beristirahat di Kabupaten Tasikmalaya. Ialah Zaenal, 37 tahun, warga asal Kota Bandung yang hendak menuju Kota Banjar. Menurut dia, letter U merupakan salah satu jalur tersulit di selatan Jawa Barat.
“Tikungannya tajam dan patah. Kalau tidak biasa melintasi jalur ini, terutama kalau malam hari, sepertinya akan sangat berbahaya,” ujar dia yang mengaku sering melewati jalur tersebut, Rabu (22/5).
Titik rawan kecelakaan terakhir adalah persimpangan Pamoyanan, titik di mana pengendara harus menengok kanan-kiri sebelum melintas. Menurut Kepala Polisi Sektor Kadipaten, Ajun Komisaris Erustiana, persimpangan tersebut menjadi berbahaya karena pengemudi tak waspada. “Pengemudi seringkali tancap gas karena jalan lurus. Di pesimpangan itu orang suka enggak sabar,” ujarnya
Kepala Polisi Sektor Kadipaten (Gentong), Ajun Komisaris Erustiana, kepada IDN Times mengatakan bahwa pengemudin harus ekstra waspada ketika memasuki turunan itu. “Jalur Gentong ini, sepertinya nasional sudah tahu, kalau ada jalan terjal, ada tanjakan berturut-turut, baik di gentong bawah mau pun atas. Ada juga belokan tajam selama jalan terjal itu,” kata dia, ketika ditemui di kantornya, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (22/5).