TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Mangadar, Rektor Unpar Dua Periode

Mangadar merupakan Rektor Unpar dua periode

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times - Setelah melalui proses seleksi panjang dan ketat, Panita Proses Penetapan Rektor (PPPR) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) akhirnya mengumumkan Mangadar Situmorang sebagai rektor terpilih periode 2019-2023. Artinya, Madagar kembali menjadi pimpinan Unpar setelah sebelumnya menjadi rektor di periode 2015-2019.

Proses pemilihan rektor sebenarnya digelar sejak 2018. PPPR melakukan penjaringan pelamar, dan dilanjutkan dengan penyeleksian bakal calon rektor. Senat Universitas selanjutnya melakukan penilaian pada semua bakal calon rektor, hingga jumlahnya mengerucut mejadi tiga calon rektor. Akhirnya, pada awal Mei 2019, pengurus yayasan mengumumkan Mangadar sebagai Rektor Unpar periode 2019-2023.
Proses pelantikan Mangadar digelar hari ini, Senin (1/7).

Dengan demikian, sosok Mangadar sejatinya bukan lagi orang baru bagi masyarakat Unpar. Berbekal pengalaman empat tahun sebagai rektor, Mangadar dipercaya kembali membawa kebijakan-kebijakan positif dalam kepemimpinannya.

1. Mencerminkan kebinekaan

IDN Times/Galih Persiana

Mangadar dilantik kembali menjadi Rektor Unpar pada Senin (1/7). Dalam pelantikan itu ia tak sendirian, melainkan bersama tiga wakil rektornya yakni Tri Basuki Joewono (Bidang Akademik), Nia Juliawati (Bidang Organisasi dan Sumber Daya), dan C. Harimanto Suryanugraha (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni).

Uniknya, Mangadar dan ketiga wakil rektornya berasal dari suku dan agama yang berbeda.

2. Siapa Mangadar?

IDN Times/Galih Persiana

Sebelum menjadi Rektor Unpar sejak 2015 silam, Mangadar Situmorang lebih dulu menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpar. Alumnus Curtin University of Technology, Australia, itu pun pernah menyabet sejumlah prestasi salah satunya akreditasi institusi peringkat A dari BANPT, ketika ia menjabat sebagai rektor di periode pertama.

Ada pun Tri Basuki, Nia, dan Harimanto, masing-masing sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana, Kepala Biro Pengembangan Modal Insani, dan Dekan Fakultas Filsafat.

3. Segera menyusun RPJM

unpar.ac.id

Setelah dilantik, ada beberapa tugas yang menanti Mangadar dan tiga wakilnya. Di antaranya ialah menyusun Rencana Pengembangan Jangka Menengah (RPJM) 2019-2023, yang mana merupakan arahan dari yayasan.

Menurut Mangadar, dalam RPJM itu nantinya akan ditulis berbagai program demi proses transformasi Unpar menuju paradigma pendidikan baru. "Paradigma outcomes-based education akan diperkokoh, interactive digital learning akan terus dikembangkan," kata Madagar, dalam rilis yang diterima IDN Times, Senin (1/7).

Berita Terkini Lainnya