Masyarakat Jabar Laporkan Jual Beli Kursi Sekolah Pasca-PPDB
Ombudsman terima ratusan laporan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Jawa Barat belum berakhir. Kali ini, Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Kota Bandung, Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Kota Bandung, dan Asosiasi Komite Sekolah Indonesia (Askida), ramai-ramai mendatangi Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat.
Dugaan praktik kecurangan yang dilaporkan, antara lain terkait dengan proses pasca-PPDB berlangsung. Iwan Hermawan, Ketua FAGI Kota Bandung, mengatakan jika pintu kongkalikong antara orang tua murid dan sekolah terbuka lebar dalam proses tersebut. Dugaannya, terdapat penambahan kuota murid di luar hasil yang diumumkan oleh Dinas Pendidikan.
“Kami memiliki banyak laporan di Kota Bandung soal 540 siswa yang tidak diterima di sekolah pilihannya. Tapi akhirnya ada siswa titipan yang diterima kepala sekolah setelah proses PPDB diumumkan,” ujar Iwan, kepada wartawan di Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat, Jalan Kebon Waru, Kota Bandung, Kamis (18/7).
1. Direncanakan sejak awal
Lebih daripada itu, berdasarkan laporan yang diterima, Iwan menduga bahwa beberapa sekolah telah dengan sengaja merencanakan pendaftaran siswa lewat jalur tak resmi itu. Namun, demi kerahasiaan pelapor, Iwan enggan menyebut daftar sekolah yang dicurigai terlibat dalam praktik itu.
“Besar kemungkinan ada yang datang secara pribadi ke sekolah, lalu dibukakan pintu oleh oknum-oknum di sekolah itu,” tutur dia.