TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketika Saksi Kunci Meikarta Bikin Hakim Geram 

Jawaban saksi Christopher cenderung melindungi Billy Sindoro

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Setelah berpekan-pekan menghadirkan saksi dari internal Pemerintah Kabupaten Bekasi, sidang lanjutan kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta mendatangkan jajaran pejabat Lippo Group pada Rabu (30/1).
 
Dari delapan orang saksi yang datang ke persidangan, ada satu orang saksi yang menyita perhatian. Dia adalah Corporate Affairs Siloam Hospital Group, Joseph Christopher Mailool, yang mendapat porsi pertanyaan lebih banyak dari saksi lainnya.

1. Christopher orang kepercayaan Billy

IDN Times/Galih Persiana

Christopher didatangkan karena memiliki peran penting dalam setiap komunikasi antara Billy Sindoro, Direktur Operasional Lippo Group, dan Henry Jansen, Konsultan Lippo Group. Henry merupakan orang yang memberikan suap pada Pemerintah Kabupaten Bekasi.
 
Secara struktural Lippo Group, Christopher memang tak memiliki jabatan yang berkaitan dengan Meikarta. Namun, Billy menggunakan jasanya karena dianggap mampu membantunya.
 
“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk pak Billy. Saya hanya ingin terlihat bisa bekerja,” ujar Christopher.
 
Beberapa kali hendak menghubungi Henry, Billy selalu meminta Christopher yang menghubunginya. Begitu pula sebaliknya. Maka, tak heran jika Hakim Judijanto Hadilesmana menyebut Christopher sebagai saksi kunci atas dakwaan Billy Sindoro.

2. Pernah dikuliahkan ke luar negeri

(Direktur Operasional PT Lippo Group Billy Sindoro) ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Di sisi lain, Billy merupakan paman kandung dari Christopher. Tak hanya itu, dalam persidangan terungkap bahwa Billy pun pernah menguliahkan Christopher ke luar negeri.
 
Dalam berbagai pertanyaan soal Billy, Christopher menjawabnya dengan ragu. Bahkan, ia kerap mengaku lupa tiap kali dimintai kesaksian soal komunikasi Billy dan Henry.

3. Beberapa kali terlihat kikuk

IDN Times/Galih Persiana

Christopher memang sering mengaku lupa. Misalnya, waktu jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan kata “Bapak” dalam percakapan WhatsApp antara Christopher dan Henry.
 
“Saya tidak tahu bapak itu siapa,” ujar Christopher, berdalih. Padahal, dalam percakapan tersebut, Christopher terlihat memahami maksud “Bapak” di sana.
 
Mendengar jawaban tersebut, jaksa pun membacakan kembali Berita Acara Perkara (BAP). “Di BAP nomor 34, saudara Christopher mengatakan kalau maksud “Bapak” dalam percakapan Whatsapp tersebut adalah Billy Sindoro,” kata Yadyn, jaksa KPK.
 
Percakapan antara Jaksa KPK dan Christopher pun amat berbelit. Pasalnya, saksi tersebut selalu memberikan jawaban yang tak jelas dan tak logis. Misalnya, kala Christopher tidak mengetahui pekerjaan pamannya di Meikarta.

4. Hakim pertanyakan integritas Christopher

Twitter/@ridwankamil

Berbagai percakapan tersebut sepertinya bikin hakim Judijanto Hadilesmana
geram. Setelah jaksa membereskan rentetan pertanyaannya, hakim pun memanggil Christopher untuk maju ke hadapannya.
 
“Apakah Anda menandatangani BAP ini setelah membaca semuanya?” ujar Hakim. Christopher kemudian mengangguk, tanda membenarkan pertanyaan hakim.
 
“Apakah dalam menandatangani BAP anda dalam keadaan sakit?” lanjut hakim. Christopher kemudian menggelengkan kepala, tanda ia dalam keadaan sehat saat meneken BAP.
 
Setelah mendengar jawaban tersebut, hakim mengatakan jika saksi punya hak untuk tidak mengakui keterangannya di BAP. “Mau ngaku boleh, mau enggak ngaku juga boleh. Yang pasti ini semua sudah saya kupas habis. Saudara berhubungan terus dengan Fitra (Fitra Djaja, Konsultan Lippo)  dan Henry, sementara Saudara enggak ngaku gak apa-apa.
 
“Ngomong yang jelas-jelas saja, lah, saudara pasti tahu semuanya. Tahu masalahnya,” tutur Hakim dengan nada kesal.

Berita Terkini Lainnya