Ketika Kampanye Ma'ruf Amin Bikin Pendukungnya Bergembira dengan Jokes
Jarang-jarang Abah banyak becanda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Soal penguasaan panggung, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, tampil luar biasa kala menggelar kampanye di lapangan pabrik PT Kertas Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (9/4). Ma'ruf Amin tampil menghibur dan lebih interaktif ketimbang waktu ia berdiri di atas podium debat calon wakil presiden beberapa waktu lalu.
Salah satu cara ampuh Ma'ruf agar menarik perhatian massa ialah dengan melontarkan candaan alias jokes kepada massa yang berkumpul. Tapi, candaan tersebut bukan sembarang canda. Pasalnya, Ma'ruf menyelipkan alasan-alasan mengapa massa perlu mendukung ia dan Calon Presiden nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo pada 17 April 2019 mendatang.
IDN Times mencoba menghimpun lima jokes Ma'ruf Amin yang disampaikan saat ia tengah berpidato di depan ribuan masyarakat Kabupaten Bandung Barat. Berikut kelima candaan sang Kyai yang berhasil bikin pendukungnya terpingkal-pingkal.
1. Kelompok Sadikin
Candaan pertama Ma'ruf disampaikan ketika ia tengah menjelaskan Kartu Indonesia Sehat, salah satu program pemerintahan Jokowi yang kerap digembar-gemborkan karena membantu masyarakat dalam problema kesehatan. Dalam pidatonya, Ma'ruf mengatakan jika ada fenomena menarik dalam realisasi kartu yang dikhususkan bagi masyarakat kurang mampu itu.
Menurut Ma'ruf, terdapat 96,8 juta penduduk Indonesia yang memegang Kartu Indonesia Sehat. Anehnya, lanjut dia, menurut data penduduk miskin di Indonesia hanya 25 juta jiwa. “Lalu kok ada angka 96,8 juta begitu?” kata Ma'ruf, bertanya pada massanya, di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (9/4).
“Nah itu orang miskin dengan kelompok sadikin. Tahu sadikin? Sadikin itu sakit sedikit jadi miskin,” kata Ma'ruf, disambut dengan tawa para pendukungnya. Ia pun lantas bertanya, “Betul apa tidak?”. Pendukunya kompak menjawab betul.
“Masuk rumah sakit, miskin. Sakit paru, miskin. Sakit jantung, miskin. Cuci darah, sakit. Karena itu ada KIS, kita bersyukur,” tutur pria yang kerap disapa Abah itu.