TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Pidi Baiq di Balik Usaha Penerbitan Panasdalam

Pidi Baiq merespons penulis amatir yang ditolak penerbit.

detikHOT

Bandung, IDN Times – Belum lama ini, Pidi Baiq, penulis asal Bandung yang sukses dengan novel Dilan 1990 dan Dilan 1991 membuat usaha penerbit bernama The Panasdalam Publishing. Penerbit buku dengan nama yang diambil dari grup musik Pidi itu, dibangun untuk membuka kesempatan pada penulis amatir yang ingin dapat panggung.

Dalam salah satu sesi acara “Napak TIlas dan Kelas Menulis Bersama Pidi Baiq” di Kantin The Panasdalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Sabtu (27/4) malam, Pidi menjelaskan bahwa menjadi penulis itu mudah. Kepada audiens yang merupakan para pemenang kuis buah kerja sama Warner Music, Gen FM, dan IDN Times itu, Pidi memaparkan bahwa penulis amatir kerap tidak mendapat kepercayaan dari penerbit.

Maka itu dia membuat The Panasdalam Publishing.

1. Panasdalam Publishing underbow Mizan

IDN Times/Galih Persiana

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang mengapa membuat penerbitan sendiri, Pidi memastikan jika The Panasdalam Publishing merupakan sebuah penerbit besar meski baru dibentuk. Soalnya, The Panasdalam Publishing berada di bawah asuhan penerbit besar yang mengorbitkan buku Pidi sejak lebih dari satu dekade lalu.

“Panasdalam publishing itu penerbitan besar, karena underbow Mizan. Mangkanya tidak perlu diragukan,” kata Pidi, kepada audiensnya, Sabtu (26/4).

2. Mengapa Pidi harus membuat usaha penerbitan buku?

IDN Times/Galih Persiana

Sebenarnya, ada berbagai alasan yang melandasi terciptanya The Panasdalam Publishing. Tapi, salah satu yang terpenting, kata Pidi, agar ia tak sendirian sebagai penulis amatir yang berhasil merangkul pasar nasional lewat karya tulisnya.

“Kampungan sekali kalau saya muncul sendirian,” ujarnya.

3. Menjawab keluhan penulis

IDN Times/Galih Persiana

Tak hanya itu. Menurut dia, banyak penulis amatir yang datang padanya untuk berdiskusi seputar dunia penerbitan. Keluhan yang paling banyak Pidi dengar, adalah tentang penolakan mentah-mentah dari penerbit dan adanya kewajiban bagi penulis untuk memasarkan bukunya sendiri dengan jumlah yang banyak.

“Katanya banyak ditolak penerbit. Oh gitu, kata saya. Bahkan harus bayar dulu tiga ribu buku, baru bisa diterbitkan. Kasian sekali,” ujarnya. Dengan berbagai alasana itu, Pidi tanpa ragu membuat The Panasdalam Publishing.

4. Meminta bantuan Mizan

instagram.com/_maxpictures

Setelah memiliki niat membuat usaha penerbitan sendiri, Pidi kemudian bergegas menuju Mizan. Di sana, ia meminta izin sekaligus bantuan untuk membangun The Panasdalam Publishing.

“Sejak itu saya merapat ke Mizan. Aku bilang, aku mau bikin penerbitan dong, dan Mizan setujui. Tujuannya untuk anak-anak underground saja,” katanya.

5. Mengajak Aura Kasih

instagram.com/mozawahyu/

Berdirinya The Panasdalam Published tak membuat Pidi merasa cukup. Ia kemudian menghubungi sejumlah tokoh, mengajaknya untuk menulis sehingga dapat diterbitkan oleh The Panasdalam Published.

“Banyak yang kuajak menulis. Salah satunya Aura Kasih,” ujar dia. Aura Kasih merupakan penyanyi wanita asal Bandung, yang juga dikenal akrab dengan Pidi Baiq.

Berita Terkini Lainnya