TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada Sesar Lembang, 5 Kelurahan di Bandung Dilatih Tanggap Darurat 

Bencana mengintai di sekitar kita

Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung menyiapkan lima kelurahan dilatih tanggap darurat. Pelatihan ini sebagai bentuk antisipasi bencana, salah satunya kemungkinan gempa bumi akibat sesar lembang.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Bandung memang berbeda dengan daerah lainnya di Jabar yang belum tentu terdampak bencana besar. Meski demikian, salah satu bencana yang harus diwaspadai mengenai patahan Lembang yang selama ini menjadi isu krusial.

Untuk itu, Pemkot Bandung menyiapkan beberapa kelurahan agar lebih tanggap pada bencana. "Ya kampung bencana ini kita laksanakan di kelurahan. Ada 5 Kelurahan yang sudah ada nanti kita akan bertahap, masyarakat diminta latih untuk tanggap darurat," ujarnya dalam Apel Siaga Kebencanaan, Selasa (7/11/2021).

1. Peralatan kebencanaan sudah disiapkan

Instagram/@mangoded_md

Sebagai bentuk persiapan tanggap darurat bencana, berbagai peralatan sudah dispersiapkan. Mulai dari pompa banjir padi dalam skala kecil, hingga peralatan yang bisa dipakai di gang. Peralatan ini sekarang masih disimpan di dinas untuk segera didistribusikan.

Untuk saat ini bencana di Kota Bandung mayoritas lebih pada longsor di titik perbatasan seperti Coblong dan Mandalajati. Oded meminta masyarakat yang tinggal di pinggiran tebing lebih waspada dengan bencana longsor.

"Harus diwaspadai juga di Kota Bandung ini banjir. Kemudian juga pinggir sungai seperti itu yang harus diwaspadai," ujarnya.

2. Mitigasi kebencanaan perlu ditingkatkan

Selain siaga bencana banjir BPBD PPU juga menyiagakan bencana angin puting beliung (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dosen Departemen Geologi Sains Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Ir. Ismawan, M.T., menuturkan, sejauh ini belum ada metode yang bisa memprediksi kapan gempa bumi akibat tumbukan lempeng tektonik akan terjadi, termasuk kemungkinan terjadinya gempa di kawasan sesar Lembang.

Gempa bumi tektonik berbeda dengan fenomena erupsi gunung berapi yang akan mengeluarkan tanda-tanda alamiahnya. Erupsi jelas lebih bisa diprediksi dibanding gempa bumi bumi tektonik.

Dalam memprediksi gempa bumi ektonik, para ahli biasanya memberikan rentang waktu yang cukup besar. Rentang ini menggambarkan bahwa meskipun tidak bisa diprediksi secara akurat, potensi gempa bumi ersebut bisa saja terjadi dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Ini dilakukan mengingat belum ada teknologi akurat yang bisa menjawab kapan gempa bumi besar akan menggoncang permukaan di atasnya.

"Yang pasti masyarakat, terutama yang berada di zona sesar aktif harus memiliki pengetahuan mitigasi bencana yang baik. Peran aktif pemerintah, komunitas, dan lembaga terkait diperlukan, khusunya dalam menyosialisasikan informasi tentang sesar dan potensi bencana yang melingkupinya.

Menurutnya, masyarakat harus diberi edukasi yang cukup sehingga mengerti bahayanya dia tinggal di situ. Simulasi kebencanaan harusnya diajarkan di sekolah.

Baca Juga: Bupati Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana selama 30 Hari 

Berita Terkini Lainnya