TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi COVID-19 Warga Bandung Capai 87,95 Persen

BPK minta penyediaan vaksin dipercepat

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Bandung, IDN Times - Pemerinah Kota Bandung berhasil melakukan vaksinasi COVID-19 hingga melebihi target. Pada September 202, target vaksinasi dosis pertama untuk warga diharap capai 70 persen, tapi sekarang, memasuki pekan kedua Oktober, angkanya sudah mencapai 87,95 persen. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 63,42 persen.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, vaksinasi COVID-19 per 10 Oktober 2021 telah menyelesaikan dosis satu sebanyak 1.717.128 orang atau 87,95 persen.

Sedangkan dosis dua sebanyak 1.238.181 orang atau 63,42 persen dari total target 1.952.358 warga Kota Bandung.

Progres vaksinasi di Kota Bandung yang mencapai lebih dari 80 persen saat ini dinilainya berjalan cukup baik. Ia berharap pada Desember 2021 vaksinasi dapat selesai 100 persen.

"Mudah-mudahan (bisa selesai Desember 2021). Tadi sepemikiran dengan Pak Gubernur bahwa persoalan vaksin di Kota Bandung tinggal vaksin-nya saja, kalau tenaga kesehatannya siap," kata Oded melalui siaran pers, Selasa (12/10/2021).

1. Kasus baru paparan virus lebih landai, relaksasi dilakukan bertahap

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menuturkan, penurunan kasus COVID-19 di Kota Bandung salah satunya dipengaruhi oleh vaksinas. Meski begitu, Pemkot Bandung tidak akan terburu-buru membuat kebijakan terkait relaksasi atau pelonggaran pada beberapa sektor, karena harus berdasarkan kajian di lapangan.

"Relaksasi Insya Allah ada, kita usahakan, tetapi kita tetap ada SOP, hasil dari kajian-kajian di lapangan. (SOP-nya) tinggal menunggu saja," katanya.

2. BPK dorong pemerintah percepat penyediaan vaksin

Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Sementara itu, Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Agus Khotib mengapresiasi Pemkot Bandung terkait vaksinasi. BPK menyadari ketersediaan vaksin sangat terbatas.

"Dan memang pemeriksaan kami juga sekarang terintegrasi dengan pemeriksaan di hulunya, yaitu penyedia vaksin. Jadi ada tim kami yang di Biofarma juga, kami akan menguji kenapa ketersediaan ini lambat," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada kesempatan yang sama mengingatkan bahwa tujuan dari BPK bukan untuk mencari-cari kesalahan, tetapi melakukan semangat evaluasi.

"Dalam prosesnya, narasi besar dan teknis di lapangan harus satu irama. Itu yang saya harapkan," katanya.

"Yang utama, kepada yang jadi objek, yang akan diminta data dan pemeriksaan, tolong seluas-luasnya memberikan akses, waktu, dan data dengan sesuai aturan perundang-undangan. Jangan melakukan tindakan-tindakan yang nanti ditaksir sebagai hal-hal yang mempengaruhi penilaian yang harusnya seobjektif mungkin," lanjutnya.

Baca Juga: Ini Alasan PT KAI Membongkar Belasan Rumah di Jalan Anyer Bandung 

Baca Juga: Produk Fesyen Penyumbang Ekspor Ekraf Tertinggi di Jabar

Berita Terkini Lainnya