TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unpar Segera Buka Fakultas Kedokteran Khusus Ibu dan Anak

Indonesia butuh 2.900 dokter baru

ilustrasi dokter (freepik.com/jcomp)

Bandung, IDN Times - Universitas Parahyangan (Unpar) segera membuka fakultas kedokteran ibu dan anak. Pembukaan fakultas baru ini diperkirakan baru bisa dilakukan pada 2022.

Rektor Unpar Mangadar Situmorang mengatakan, kebutuhan dokter khusus ibu dan anak masih tinggi bukan hanya di Bandung dan sekitarnya, tapi di daerah lain juga. Pembukaan fakultas kedokteran di Bandung terakhir dilakukan Universitas Pasundan (Unpas) dua tahun silam.

"Statistik memperlihatkan bahwa perhatian ibu dan anak masih harus ditingkatkan. Kita tahu tingkat ibu yang meninggal saat melahirkan masih tinggi, belum lagi kebutuhan perhatian untuk anak kurang bagus. Ini bukan hanya di Jabar, nasional juga," kata Mangadar saat berbincang di kampus Unpar, Rabu (8/9/2021).

1. Terima 50 calon mahasiswa di tahun pertama

ilustrasi catatan dokter (pexels.com/pixabay)

Jika tidak ada halangan dan fakultas kedokteran Unpar bisa dibuka pendaftarannya tahun depan, ada 50 kursi yang disiapkan di tahun pertama untuk calon mahasiswa. Kemudian di tahun kedua setelah mendapat akreditasi diharap bisa meningkat jumlahnya menjadi 100 mahasiswa baru.

"Tahap berikutnya bisa 200 lah. Proyeksi kami ini pakai kampus yang di Jalan Merdeka dengan dengan Balaik Kota. Jangka panjangnya bisa di Cikamuning," kata Mangadar.

2. Kebutuhan tenaga medis sektor lain juga tinggi

Tim Medis RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran (Instagram/@nandamalr)

Menurutnya, kebutuhan tenaga medis di luar ibu dan anak masih tinggi. Sebelum memutuskan fakultas baru ini, ada masukan agar diadakan pendidikan dokter kebencanaan. Selain itu ada juga petugas medis kemanusian yang bisa disiapkan membantu ketika ada perang. Kemudian ada juga dokter kemaritiman.

Dari berbagai masukan juga ada yang meminta fokus untuk dokter kecantikan. Sebagai pusat kawasan wisata di Jawa Barat, Kota Bandung bisa diubah selain tempat kuliner menjadi wisata kesehatan.

"Jadi mereka yang datang bukan hanya kulineran, tapi juga meningkatkan kesehatan badan," ungkap Mangadar.

Baca Juga: 10 Pesona Dokter Kartika Yusuf yang Tekuni Bisnis Kecantikan di Medan

Baca Juga: Dokter Adiany: Saya Pernah di-DO Unhas karena Dianggap Gila

Berita Terkini Lainnya