Terdapat 1.950 ODP dan PDP COVID-19 yang Meninggal di Jawa Barat
Apakah angka ini akan terus naik?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengumumkan masyarakat yang meninggal dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka adalah warga yang meninggal dunia yang belum diketahui hasil lebih lanjut dari hasil pengetesan COVID-19-nya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, hingga saat ini total ada 1.950 ODP dan PDP yang meninggal dunia. Mayoritasnya berasal dari angka PDP.
"Mereka adalah yang meninggal dalam status yang belum tentu positif. Karena berdasarkan arahan, yang dilaporkan adalah yang meninggal dan sudah di-swab dengan hasil positif Covid-19," ungkap Emil, dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi Bandung, Senin (13/7).
1. Pendataan ini segera dimasukkan dalam aplikasi Pikobar
Ia mengatakan, jumlah ODP yang meninggal dunia sebanyak 138 orang dan PDP sebanyak 1.631. Ada pula satu orang OTG (orang tanpa gejala) yang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan pasien yang sudah terdata positif COVID-19 dan meninggal dunia sebanyak 180.
Emil mengatakan, data ODP, PDP dan OTG yang meninggal dunia tersebut ke depannya akan ditampilkan di situs Pikobar. Sehingga, masyarakat umum juga dapat mengakses data tersebut secara transparan.
"Data itu mulai hari ini dan besok sudah ada di Pikobar untuk siapapun yang mau mengetahui kondisi yang meninggal dunia," ungkapnya.
Baca Juga: Klaster Secapa AD Bandung, 98 Prajurit TNI Sembuh dari COVID-19
Baca Juga: Siap-siap! Warga Jabar Tak Pakai Masker Bisa Didenda Rp100 Ribu