TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terapi Difabel Kini Gratis, Rumah Cinta Inklusi Hadir di Bandung

Anak berkebutuhan khusus perlu terapi yang rutin

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kota Bandung meresmikan tempat untuk terapi anak berkebutuhan khusus. Tempat itu diberi nama Rumah Cinta Inklusi, yang mana nantinya menjadi tempat aman bagi keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mengikuti terapi secara gratis.

Hal ini disampaikan Ketua Umum RBM Kota Bandung Siti Muntamah. Rumah Cinta Inklusi akan dibuka selama tiga hari dalam satu pekan, di mana terapi dilakukan pagi dan sore hari.

"Setiap hari nantinya bisa ada lima sampai delapan peserta, dibantu sejumlah relawan pengajar,' ujar Siti dalam peresmian Rumah Cinta Inklusi di Gedung YKI, Jalan Cikutra, Bandung, Rabu (30/9/2020).

1. Keluarga ABK juga akan diajarkan tata cara terapi di sini

IDN Times/Debbie Sutrisno

Siti mengatakan, selain para ABK yang mendapatkan terapi, nantinya para pendamping khususnya keluarga juga akan diberikan pelatihan terkait tata cara terapi yang benar. Harapannya, para keluarga ke depan bisa melakukan terapi secara mandiri di rumah sehingga tidak harus selalu datang ke rumah cinta inklusi.

"Secara bertahap akan dievaluasi. Tergantung hasil pemeriksaan dari RSHS apakah bisa dilepas setelah dua pekan atau satu bulan, tergantung pasien dan keluarganya," kata dia.

Yang jelas, lanjut Siti, dia mengajak keluarga untuk lebih ramah kepada penyandang disabilitas yang berada di lingkungan rumah. Karena, mereka yang masuk dalam kategori ABK biasanya membutuhkan rasa cinta yang lebih besar dan mendalam.

2. Untuk keluarga yang ingin terapi tinggal mendaftar ke perwakilan di kelurahan atau datang langsung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk bisa mengakses fasilitas ini, masyarakat bisa bertanya ke petugas kelurahan. Saat ini petugas RBM sudah ada di setiap kelurahan agar mempermudah siapapun yang akan ikut terapi di Rumah Cinta Inklusi.

Jika tidak, keluarga bisa mencari informasi ke kelurahan untuk mendapatkan Google Form yang nantinya harus diisi. Data ini bakal digunakan untuk mengatur jadwal terapi.

"Bisa juga kalau mau datang ke sini nanti akan dibantu untuk pendaftaran," papar Siti.

Berita Terkini Lainnya