TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Telkomsel Siap Bantu Penataan PKL di Sepanjang Cicadas

Awal bulan ini penataan akan segera dimulai

IDN Times/Humas Telkomsel

Bandung, IDN Times - Perusahaan telekomunikasi, Telkomsel, menyatakan kesiapannya untuk mendanai penataan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan AH Nasution, Cicadas, Kota Bandung. Pendanaannya bakal menggunakan anggaran dari program coorporate special responsbility  (CSR).

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan, kepastian tersebut disampaikan pihak Telkomsel setelah bertemu dengannya di Balai Kota, Senin (1/7). Rencananya, kata Yana, pendanaan yang bakal dilakukan Telkomsel itu untuk menata dan memperbaiki kondisi 602 kios PKL di kawasan Cicadas.

"Telkomsel serius untuk menopang seluruh pembuatan kios guna menampung 602 pedagang. Pemkot Bandung tidak mengelola anggaran yang dialokasikan dari Coorporate Social Responcibility (CSR) Telkomsel tersebut," kata Yana melalui siaran pers, Selasa (2/7).

1. Desain tempat dagangan telah dipersiapkan

Mahendra

Pihak Telkomsel pun telah meminta desain, ukuran, dan beberaha hal teknis terkait rencana penataan PKL Cicadas kepada Pemkot Bandung. Perusahaan BUMN ini kemungkinan hanya akan menyediakan meja dan tenda yang memang menjadi hal paling dibutuhkan.

"Saya tidak tahu nilainya. Kita hanya terima manfaatnya aja. Materialnya harus menyesuaikan. Terpenting ukuran sama desain awalnya tidak berubah,” ujar Yana.

Telkomsel, lanjutnya, meminta waktu satu pekan untuk mempersiapkannya.

2. Promosi merek dagang di tenda PKL akan ditarik retribusi

ANTARA FOTO/Eric Ireng

Dalam penataan PKL ini, Pemkot Bandung tetap akan memperhatikan promosi yang dilakukan PT Telkomsel. Sebab, berdasarkan regulasi jika ada logo perusahaan atau iklan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan merek dagang maka akan dimintai retribusi secara resmi. Untuk itu, Pemkot Bandung akan menghitung perihal retribusi pajak yang harus dibayarkan oleh Telkomsel.

“Ada branding coorporate-nya, tapi nanti kita kaji lagi. Kita hitung pajaknya, kalau mereka bangun dulu, mungkin ada keringanannya,” ulasnya.

Baca Juga: Bisa-bisanya Pembangunan Taman Gagal Atas Penolakan PKL di Karawang 

Baca Juga: 3.782 Penumpang Sudah Terbang dari BIJB Kertajati

Berita Terkini Lainnya