Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandung, IDN Times - Kasus siswa dan guru yang terinfeksi virus corona saat mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Kota Bandung terus bertambah. Kasus ini diketahui setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melakukan tes PCR secara acak terhadap 2.179 orang di sejumlah sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, dari hasil tes PCR yang dilakukan, kasus siswa dan guru positif COVID-19 bertambah 40 orang dari jumlah sebelumnya yang hanya mencapai 14 orang.
"Sekarang jumlah total ada 54 orang terdiri dari siswa dan guru baik di tingkat SD, SMP, dan SMA dari 11 sekolah. Dari 54 orang itu enam orang di antaranya guru," ujar Ahyani ketika dihubungi, Kamis (21/10/2021) malam.
1. Belum ada sekolah yang hentikan PTMT
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan simulasi PTM terbatas, Senin (7//6/2021). IDN Times/Debbie Sutrisno Terkait dengan sekolah yang menghentikan sementara PTMT, itu bisa dilakukan ketika ada siswa dan guru yang positif virus corona dan angkanya di atas lima persen. kebijakan tersebut mengacu kepada pedoman pemerintah. Aktivitas belajar di sekolah dihentikan sementara hingga selesai dilakukan pelacakan.
"Sesuai pedoman yang diatas 5 persen berhenti sementara sampai selesai pelacakan," katanya.
2. PTMT sudah dilakukan sesuai prosedur
Tes acak siswa yang ikuti PTMT di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno Pemerintah Kota Bandung telah mengeluarkan kebijakan untuk penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sejak Juni 2021. Semua prosedur dilakukan dengan sangat ketat.
Pelaksanaan PTMT tidak hanya melibatkan Satgas COVID-19 namun juga OPD terkait. Hal ini terlihat bahwa sampai dengan saat ini belum semua sekolah dapat melaksanakan PTMT. Hanya sekolah-sekolah yang sudah lolos verifikasi lapangan dengan hasil layak yang dapat menyelenggarakan tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menjelaskan, sebelum PTMT Tahap 2 pada September lalu dilakukan, Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan berbagai langkah untuk mewujudkan pembelajaran yang mengutamakan keselamatan anak dan kesehatan warga sekolah.
Di antaranya Vaksinasi bagi seluruh PTK, Self Asessment melalui aplikasi, Verifikasi lapangan, Vaksinasi Siswa dan Surveillance melalui Test PCR kepada siswa dan guru dengan sampling sebanyak 10 persen dari sekolah yang sudah melaksanakan PTMT. Serta pengawasan melalui Tim Pengawas Monev penyelenggaraan PTMT secara terus menerus dan berkesinambungan.
“Prioritas kami adalah keselamatan serta kesehatan Siswa dan warga sekolah. Jadi, rangkaian pencegahan dan tindak lanjut penanganan kasus jika ada kejadian biasa maupun luar biasa, sudah kami persiapakan. Termasuk percepatan vaksinasi anak usia 12-17 tahun sudah mencapai dua ratus ribu lebih siswa,” ujar Hikmat melalui siaran pers.
3. Pendataan hasil tes swab masih dilakukan
Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja) Perlu diketahui, target Pemerintah Pusat dalam upaya Percepatan Vaksinasi anak usia 12-17 tahun adalah sebesar 70 persen. Sementara Kota Bandung telah melebihi target dengan melakukan vaksinasi sebanyak 205.892 siswa atau 80,87 persen melalui Gebyar Vaksinasi Pelajar Kota Bandung.
Selain vaksinasi, Pemkot Bandung pun menyelenggarakan surveillance atau pengawasan berupa swab antigen bagi siswa dan guru yang mengikuti PTMT secara acak. Tahap pertama dilakukan pada 105 Sekolah dengan sampling 30 orang siswa dan 3 orang guru per sekolah.
“Kegiatan surveillance ini masih berjalan, dan 15–19 Oktober 2021 kami dapatkan 46 orang Positif Covid dan 1.679 Dinyatakan Negatif. Dan ini pun sudah kami tangani sesuai prosedur,” ujarnya.
Baca Juga: Seorang Siswa SMP di Depok Positif COVID-19, PTM Dihentikan Sementara
Baca Juga: 14 Siswa Positif COVID-19 saat PTM, FAGI Imbau Sekolah Dihentikan